Rabu, 22 Desember 2010

Teori- Teori Kepribadian

Vita Widiya/ 11208266/ 3EA03

Manusia adalah mahluk sosial. Bahwa manusia merupakan suatu keseluruhan yang tidak dapat terbagi-bagi, tampaknya sudah jelas bagi kita. Hal ini merupakan arti pertama dari ucapan "manusia adalah mahluk individual ". Mahluk individual berarti mahluk yang tidak dapat dibagi-bagi (in-dividere).Masing- masing manusia mempunyai kepribadian yang berbeda- beda.

Kepribadian adalah seperangkat karakteristik dan kecenderungan yang stabil, yang menentukan keumuman dan perbedaan tingkah laku psikologik (berpikir, merasa, dan gerakan) dari seseorang dalam waktu yang panjang dan tidak dapat dipahami secara sederhana sebagai hasil dari tekanan sosial dan tekanan biologic saat itu (Mandy atau Burt).

Ada beberapa kata atau istilah yang oleh masyarakat diperlakukan sebagai sinonim kata personality, namun ketika istilah-istilah itu dipakai di dalam teori kepribadian diberi makna berbeda-beda. Istilah yang berdekatan maknanya antara lain:

1. Personality (kepribadian); penggambaran perilaku secara deskriptif tanpa memberi nilai (devaluative)

2. Character (karakter); penggambaran tingkah laku dengan menonjolkan nilai (benar-salah, baik-buruk) baik secara ekspilit maupun implisit.

3. Disposition (watak); karakter yang telah dimiliki dan sampai sekarang belum berubah.

4. Temperament (temperament); kepribadian yang berkaitan erat dengan determinan biologic atau fisiologik, disposisi hereditas.

5. Traits (sifat); respons yang senada (sama) terhadap kelompok stimuli yang mirip, berlangsung dalam kurun waktu yang (relatif) lama.

6. Type-Attribute (ciri): mirip dengan sifat, namun dalam kelompok stimulasi yang lebih terbatas.

7.Habit (kebiasaan): respon yang sama cenderung berulang untuk stimulus yang sama pula.

Kepribadian dapat dipahami dengan mempertimbangkan tingkah laku dalam hubungannya yang terus menerus dengan lingkungannya. Cara yang paling efektif untuk mengubah dawn mengontrol tingkah laku adalah dengan melakukan penguatan (reinforment), suatu strategi kegiatan yang membuat tingkah laku tertentu berpeluang untuk terjadi atau sebaliknya (berpeluang tidak terjadi) pada masa yang akan datang. Konsep dasarnya sangat sederhana yakni semua tingkah laku dapat dikontrol.

Sumber :

 Alwisol. Psikologi Kepribadian. Malang :UUM Press, 2007
 Walgito Bimo. Dr. Prof. Pengantar Psikologi Umum. Jogjakarta : ANDI, 2003
 Sobur Alex, M. Si. Drs. Psikologi Umum. Bandung : Pustaka Setia, 2003

Kepribadian Nilai Dan Gaya Hidup

Vita Widiya / 11208266 /3EA03

Kepribadian memiliki pengertian yang luas, kepribadian bukan hanya mencakup sifat-sifat yang positif, sifat-sifat yang menarik ataupun segala sesuatu yang nampak secara lahiriah, ettapi juga meliputi dinamika individu tersebut. Kepribadian adalah organisasi yang dinamis dari sistem psikofisis individu yang menentukan penyesuaian dirinya terhadap lingkungannya secara unik.Kepribadian bisa dijelaskan dengan menggunakan ciri-ciri seperti kepercayaan diri, dominasi, otonomi, ketaatan, kemampuan bersosialisasi, daya tahan dan kemampuan beradaptasi.

Dalam batasan kepribadian yang dikemukakan di atas ada 4 hal yang perlu diuraikan yakni :
1. dinamis, berarti kepribadian selalu berubah. Perubahan ini digerakkan oleh tenaga-tenaga dari dalam diri individu yang ebrsangkutan, akan tetapi perubahan tersebut tetap berada dalam batas-batas bentuk polanya.

2. organisasi system, ini mengandung pengertian bahwa kepribadian itu merupakan suatu keseluruhan yang bulat.

3. psikofisis, ini berarti tidak hanya bersifat fisik dan juga tidak hanya bersifat psikis tetapi merupakan gabungan dari kedua sifat tersebut.

4. unik, berarti kepribadian antara individu yang satu dengan yang lain tidak ada yang sama.

Kepribadian memiliki banyak segi dan salah satunya adalah self atau diri pribadi atau citra pribadi. Mungkin saja konsep diri actual individu tersebut (bagaimana dia memandang dirinya) berbeda dengan konsep diri idealnya (bagaimana ia ingin memandang dirinya) dan konsep diri orang lain (bagaimana dia mengganggap orang lain memandang dirinya). Keputusan membeli dipengaruhi oleh karakteristik pribadi seperti umur dan tahap daur hidup, pekerjaan, situasi ekonomi, gaya hidup serta kepribadian dan konsep diri pembeli.

Dimensi kepribadian :
1. ekstraversi
suatu dimensi kepribadian yang mencirikan seseorang yang senang bergaul dan banyak bicara dan tegas.

2. sifat menyenangkan
suatu dimensi kepribadian yang mencirikan seseorang yang baik hati, kooperatif dan mempercayai.

3. sifat mendengarkan kata hati
suatu dimensi kepribadian yang mencirikan seseorang yang bertanggung jawab, dapat diandalkan, tekun dan berorientasi prestasi

4. kemantapan emosional
suatu dimensi kepribadian yang mencirikan seseorang yang tenang, bergairah,terjamin (positif), lawan tegang, gelisah,murung dan tak kokoh (negative).

5. keterbukaan terhadap pengalaman
suatu dimensi kepribadian yang emncirikan seseorang yang imajinatif, secara artistic peka dan intelektual.

Dalam teori-teori kepribadian, kepribadian terdiri dari antara lain TRAIT dan TIPE (type). Trait sendiri dijelaskan sebagai konstruk teoritis yang menggambarkan unit/dimensi dasar dari kepribadian. Trait menggambarkan konsistensi respon individu dalam situasi yang berbeda-beda. Sedangkan tipe adalah pengelompokan bermacam-macam trait. Dibandingkan dengan konsep trait, tipe memiliki tingkat regularity dan generality yang lebih besar daripada trait.
Trait merupakan disposisi untuk berperilaku dalam cara tertentu, seperti yang tercermin dalam perilaku seseorang pada berbagai situasi.
Teori trait merupakan teori kepribadian yang didasari oleh beberapa asumsi, yaitu:

A.Trait merupakan pola konsisten dari pikiran, perasaan, atau tindakan yang membedakan seseorang dari yang lain, sehingga:
a.  Trait relatif stabil dari waktu ke waktu
b.  Trait konsisten dari situasi ke situasi

B.Trait merupakan kecenderungan dasar yang menetap selama kehidupan, namun karakteristik tingkah laku dapat berubah karena:
a.  ada proses adaptif
b.  adanya perbedaan kekuatan, dankombinasi dari trait yang ada.

Gaya hidup didefinisikan sebagai cara hidup yang diidentifikasikan oleh bagaimana orang menghabiskan waktu (aktivitas), apa yang mereka anggap penting dalam lingkungannya (ketertarikan), dan apa yang mereka pikirkan tentang diri mereka sendiri dan juga dunia di sekitarnya (pendapat) .
Gaya hidup hanyalah salah satu cara mengelompokkan konsumen secara psikografis. Gaya hidup pada prinsipnya adalah bagaimana seseorang menghabiskan waktu dan uangnya. Ada orang yang senang mencari hiburan bersama kawan-kawannya, ada yang senang menyendiri, ada yang bepergian bersama keluarga, berbelanja, melakukan kativitas yang dinamis, dan ada pula yang memiliki dan waktu luang dan uang berlebih untuk kegiatan sosial-keagamaan. Gaya hidup dapat mempengaruhi perilaku seseorang, dan akhirnya menentukan pilihan-pilihan konsumsi seseorang
.
Manfaat jika memahami gaya hidup konsumen :
1. pemasar dapat menggunakan gaya hidup konsumen untuk melakukan segmentasi pasar sasaran.

2. pemahaman gaya hidup konsumen juga akan membantu dalam memposisikan produk di pasar dengan menggunakan iklan.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa, kepribadian dan gaya hidup merupakan satu Kesatuan yang tidak dapat di pisahkan. Dimana dalam Gaya Hidup seseorang terdapat kepribadian yang bermacam-macam bentuknya yang tanpa kita sadari, 2 hal tersebut memang saling berkaitan.

Sumber :
1.Alwisol. Psikologi Kepribadian. Malang :UUM Press, 2007
2.Walgito Bimo. Dr. Prof. Pengantar Psikologi Umum. Jogjakarta : ANDI, 2003
3.Sobur Alex, M. Si. Drs. Psikologi Umum. Bandung : Pustaka Setia, 2003

Strategi Dalam Targeting

Vita widiya/ 11208266/ 3EA03

Strategi membawa kepada isu penting tentang bagaimana cara mencapai target hasil sesuai dengan situasi organisasi dan prospeknya. Tujuan adalah hasil akhirnya dan strategi adalah alat untuk mencapainya.

Marketing strategy menurut Armstrong dan Kotler (2000:37), yaitu “The marketing logic by which the business unit hopes to achieve its marketing objective”.
Menurut Guiltinan dan Paul (1992), definisi strategi pemasaran adalah pernyataan pokok
tentang dampak yang diharapkan akan dicapai dalam hal permintaan pada target pasar yang ditentukan.
Menurut Solomon dan Elnora (2003:232), Target market ialah ”Group that a firm selects to turn into customers as a result of segmentation and targeting”.
Setelah pasar dibagi-bagi dalam segmen-segmen, maka perusahaan harus memutuskan suatu strategi target market.

Perusahaan dapat memilih dari empat strategi peliputan pasar yaitu :

1. Undifferentiated targeting strategy
Strategi ini menganggap suatu pasar sebagai satu pasar besar dengan kebutuhan yang serupa, sehingga hanya ada satu bauran pemasaran yang digunakan untuk melayani semua pasar.
Perusahaan mengandalkan produksi, distribusi, dan periklanan massa guna menciptakan citra superior di mata sebagian besar konsumen.

2. Differentiated targeting strategy
Perusahaan menghasilkan beberapa produk yang memiliki karakteritik yang berbeda. Konsumen membutuhkan variasi dan perubahan sehingga perusahaan berusaha untuk menawarkan berbagai macam produk yang bisa memenuhi variasi kebutuhan tersebut.

3. Concentrated targeting strategy
Perusahaan lebih memfokuskan menawarkan beberapa produk pada satu segmen yang dianggap paling potensial.

4. Custom targeting strategy
Strategi ini lebih mengarah kepada pendekatan terhadap konsumen secara individual.

Langkah dalam mengembangkan targeting yaitu:
1. Mengevaluasi daya tarik masing-masing segmen dengan menggunakan variable-variabel yang dapat mengkuantifikasi kemungkinan permintaan dari setiap segmen, biaya melayani setiap segmen, dan kesesuaian antara kompetensi inti perusahaan dan peluang pasar sasaran.

2. Memilih satu atau lebih segmen sasaran yang ingin dilayani berdasarkan potensi laba segmen tersebut dan kesesuaiannya dengan strategi korporat perusahaan.

Dalam hal ini terdapat sejumlah faktor yang perlu diperhatikan ketika kita melakukan proses penyusunan strategi perusahaan. Faktor-faktor itu adalah sbb:

a) Pertimbangan Regulasi dan Kebijakan Pemerintah
Semua organisasi beroperasi dalam kelompok masyarakat yang lebih luas. Apa yang dapat dan tidak dapat dilakukan dalam kebijakan strategi perusahaan selalu dibatasi oleh regulasi, kebijakan dan peraturan pemerintah.
Kondisi Persaingan dan Daya Tarik Industri Secara Keseluruhan
Kondisi persaingan dan dan daya tarik industri secara keseluruban merupakan faktor penentu strategi yang besar. Strategi perusahaan harus disesuaikan dengan sifat dan kombinasi faktor-faktor kompetisi – harga, kualitas produk, fitur kinerja, layanan, garansi, dan lain-lain. Apabila kondisi persaingan meningkat secara signifikan, maka perusahaan harus meresponnya dengan tindakan strategis untuk melindungi posisinya.

b) Peluang Pasar dan Ancaman Eksternal Perusahaan
Peluang bisnis dan perkembangan eksternal memberikan merupakan pengaruh dalam proses penyusunan strategi. Strategi perusahaan harus dengan sengaja diarahkan untuk menangkap peluang pertumbuhan yang terbaik. Strategi juga harus memberikan respon terhadap ancaman eksternal demi stabilitas kinerja perusahaan di masa datang.

c) Kekuatan Sumber Daya Perusahaan, Kompetensi, dan Kemampuan Kompetitif
Salah satu pertimbangan internal penentu strategi yang terpenting adalah apakah perusahaan memiliki sumber daya, kompetensi dan kemampuan yang dibutuhkan untuk melaksanakan strategi dengan optimal. Faktor-faktor inilah yang memungkinkan perusahaan untuk memperbesar penguasaan pasar, mendukung daya kompetitif perusahaan dalam arena pasar, dan menjadi dasar strategi perusahaan.

d) Ambisi Pribadi, Filsafat Perusahaan, dan Kepercayaan Etis Manajer
Pilihan strategi biasanya juga dipengaruhi oleh ambisi dan visi pendiri/pemilik perusahaan. Setiap business owner memiliki pandangan yang berbeda-beda mengenai bagaimana cara bersaing, bagaimana memposisikan perusahaan, serta image apa yang ingin dibentuk.

e) Pengaruh Shared Values dan Company Culture dalam Strategi
Kultur perusahaan juga memiliki kemungkinan yang besar dalam menentukan tindakan strategis perusahaan, terkadang bahkan mendominasi pilihan langkah strategis. Nilai, budaya kerja dan keyakinan tertentu dapat terpatri dalam pemikiran dan tindakan top manajemen. Hal ini pada giliran berikutnya akan ikut mempengaruhi pilihan strategi yang akan dirumuskan.

f) Menguji Strategi Bisnis Terbaik
Kriteria apa yang digunakan untuk memilih strategi terbaik? Apa standar yang dapat digunakan untuk menentukan apakah strategi berhasil atau tidak?
Tiga pengujian dapat digunakan untuk mengevaluasi pilihan strategi terbaik, yakni :

1. Goodness of Fit Test— Strategi yang baik harus benar-benar cocok terhadap kondisi industri dan kompetisi, peluang dan ancaman pasar, dan aspek lain dari lingkungan eksternal perusahaan. Pada sisi lain, ia juga harus selaras dengan kekuatan dan kelemahan sumber daya, kompetensi, dan kemampuan kompetitif perusahaan .

2. Competitive Advantage Test— Strategi yang baik harus mampu meningkatkan daya saing perusahaan.

3. Performance Test— Strategi yang baik harus mampu meningkatkan kinerja perusahaan. Dua jenis peningkatan kinerja yang paling sering dikatakan mengenai kemampuan strategi adalah : meningkatkan profitabilitas serta meningkatkan kekuatan kompetitif perusahaan dan posisi pasar dalam jangka panjang.

Proses perumusan strategi dan pelaksanaannya berisi lima tahapan kunci yang saling berhubungan, yaitu :
1. Membentuk visi strategis mengenai ke mana organisasi akan bergerak
2. Menetapkan tujuan — mengubah pandangan strategis menjadi hasil kinerja spesifik yang harus dicapai perusahaan.
3. Merumuskan pilihan strategi untuk mencapai hasil yang diinginkan.
4. Melaksanakan dan mengeksekusi strategi yang dipilih secara efisien dan efektif.
5. Mengevaluasi efektivitas strategi dan dampaknya terhadap kinerja bisnis

g) Mengembangkan Strategic Vision
Strategic business vision merefleksikan aspirasi manajemen mengenai arah masa depan organisasinya; dan juga memberikan gambaran secara rinci mengenai ”ke mana kami akan pergi”. Visi ini menerangkan tujuan perusahaan jangka panjang dan membentuk identitas organisasi. Strategic vision menunjukkan arah organisasi ke arah tertentu dan grafik jalur strategis yang harus diikuti organisasi.

h) Menetapkan Tujuan Strategis
Maksud dari menetapkan tujuan adalah untuk mengkonversi pernyataan visi dan misi managerial menjadi target kinerja spesifik – hasil dan keluaran yang ingin dicapai organisasi. Menetapkan tujuan dan kemudian mengukur apakah mereka telah mencapainya atau belum dapat membantu manajer untuk mengikuti perkembangan organisasi.

i) Menetapkan sasaran atau tujuan kinerja diperlukan dari seluruh manajer. Setiap unit dalam perusahaan memerlukan target yang konkret dan kinerja yang dapat diukur dan berkontribusi terhadap pencapaian tujuan perusahaan. Disini tujuan perusahaan yang luas diperinci menjadi target-target khusus untuk setiap unit organisasi dan manajer di level yang lebih rendah memegang tanggung jawab untuk mencapainya. Dengan demikian diharapkan, iklim yang berorientasi hasil (result oriented culture) akan terbentuk di seluruh perusahaan.

j) Merumuskan Strategi Bisnis
Strategi perusahaan merepresentasikan jawaban manajemen terhadap sejumlah pertanyaan bisnis seperti: a) apakah akan berkonsentrasi dalam satu bisnis atau membangun kelompok bisnis yang beraneka ragam, b) apakah ingin menjangkau konsumen yang lebih luas atau fokus pada pasar yang sempit, c) apakah mengembangkan jalur produk yang luas atau yang lebih spesifik, atau d) apakah mengejar keuntungan kompetitif berdasarkan pada rendahnya biaya atau superioritas produk atau kemampuan organisasi yang unik.
Strategi membawa kepada isu penting tentang bagaimana cara mencapai target hasil sesuai dengan situasi organisasi dan prospeknya. Tujuan adalah ”hasil akhirnya” dan strategi adalah ”alat” untuk mencapainya.

k) Eksekusi Strategi
Visi dan strategi tak akan ada artinya apa-apa tanpa bisa di-eksekusi secara tuntas dan optimal. Untuk membantu agar strategi dapat diimplementasikan dengan baik, dibutuhkan sejumlah hal, antara lain : pada semua level muncul kepemimpinan yang kuat dan berorientasi pada tindakan (action oriented leadership), kapabilitas organisasi yang adaptif, dan juga keterkaitan antara strategi dan kebijakan remunerasi para karyawan. Selain itu, keberhasilan pelaksanaan strategi juga akan ditopang oleh dukungan sistem IT yang kuat dan juga adanya keterkaitan alokasi anggaran dengan strategi.

l) Evaluasi Strategi Bisnis
Proses pelaksaaan strategi harus dievaluasi secara reguler. Dalam fase evaluasi ini dapat dilihat aakah segalanya sudah berjalan dengan baik, dan elemen apa saja yang masih belum sempurna pelaksanaannya dan meleset dari target yang telah ditetapkan. Terhadap elemen ini perlu segera dilakukan tindakan korektif (coorective action and responses) agar arah dan pelaksanaan strategi dapat berjalan sesuai dengan rencana.

Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Strategi Dalam Targeting
Markin, Rom, Marketing, Strategy and Management, John Wiley, 1982

Fungsi Sikap Dan Pengaruh Terhadap Konsumen

Vita widiya /11208266 /3EA03

Pada era globalisasi seperti sekarang ini dan perkembangan teknologi yang semakin pesat sangat mempengaruhi minat para konsumen untuk membeli produk yang beredar di pasaran. Oleh karena itu, para produsen saling berlomba untuk meningkatkan mutu dan daya jual prodak mereka masing – masing. Sikap para konsumen serta motivasi para konsmen untuk membeli sangat di perhatikan sekali oleh para produsen

Ada beberapa macam pengertian sikap yang di sampaikan oleh para ahli. Kesumuanya mempunyai kesamaan yang Intinya sikap adalah perasaan dari konsumen dari suatu objek setelah dia mengevaluasi objek tersebut. Semakin banyak objek yang dievaluasi akan semakin banyak sikap yang terbentuk. Sikap memiliki beberapa fungsi, yaitu fungsi penyesuaian, ego defensive, ekspresi nilai, dan pengetahuan.

Model dan Teori Sikap
Perkembangan teori tentang sikap sudah sangat maju. Sikap juga dapat digambarkan dalam bentuk model. Model tradisional menggambarkan pengaruh informasi dari lingkungan luar pribadi seseorang, di mana informasi tersebut akan diolah dengan menggunakan elemen internal dari seseorang, untuk menghasilkan sikap terhadap objek.
Model analisis konsumen menyebutkan bahwa sikap terdiri dari komponen perasaan (affect) dan kognitif, perilaku, serta lingkungan. Model tiga komponen dan model ABC menyatakan bahwa sikap konsumen dibentuk oleh faktor kognitif, afektif, dan konatif (perilaku atau kecenderungan untuk berperilaku). Teori kongruitas menggambarkan pengaruh antara dua jenis objek, di mana kekuatan satu sama lain dapat saling mempengaruhi persepsi konsumen.
Dan model terakhir adalah model Fishbein yang merupakan kombinasi dari kepercayaan objek terkait dengan atribut dan intensitas dari kepercayaan tersebut. Model Fishbein ini kemudian dimodifikasi dengan menambahkan bahwa perilaku dipengaruhi oleh sikap terhadap perilaku dan norma subjektif.

 Fungsi Sikap
Daniel Katz membagi fungsi sika dalam empat kategori sebagai berikut:

Fungsi Utilitarian
Melalui instrument suka dan tidak suka, sikap positif atau kepuasan dan menolak produk yang memberikan hasil positif atau kepuasan. Jadi, jika seseorang membutuhkan zat penghilang noda pada baju, lalu dia mendapatkan produk dengan merek C, dan setelah di konsumsikan ternyata zat dengan merek C itu dapat benar – benar menghilangkan noda, maka dia akan membentuk sikap positif terhadap merk C tersebut.

Fungsi Ego Defensive
Orang cenderung mengembangkan sikap tertentu untuk melindungi egonya dari abrasi psikologis. Abrasi psikologis bisa timbul dari lingkungan yang kecanduan kerja. Untuk melarikan diri dari lingkungan yang tidak menyenangkan ini, orang tersebut mebuat rasionalisasi (dengan demikian menghindar dari anxiety dan citra yang negative) dengan mengembangkan sikap positif terhadap gaya hidup yang santai.

Fungsi value expensive
( Mengekpresikan nilai – nilai yang di anut ) fungsi itu memungkinkan konsumen untuk mengekpresikan secara jelas citra dirinya dan juga nilai – nilai inti yang di anutnya. Misalnya : Mobil BMW mendukung mengekspresikan dirinya sebagai eksekutif yang sukses.

Fungsi Knowledge –organization
Karena terbatasnya kapasitas otak manusia dalam memproses informasi, maka orang cenderung untuk bergantung pada pengetahuan yang di dapat dari pengalaman dan informasi dari lingkungan.

Attitude Toward Object Model
Menggambarkan sikap terhadap object. Jadi bisa saja seseorang mengatakan dia suka coca-cola, yang berarti dia memiliki sikap positif terhadap coca-cola.

Attitude Toward Behaviour Model
Menggambarkan sikap terhadap prilaku, misalnya orang yang akan mebeli pesawat televise yakni bahawa jika dia membeli pesawat televisi , keluarganya akan lebih bahagia.

Theory of Reasoned Action Model
Model yang menguraikan teori tindakan yang nalar. Maksud prilaku di dasari oleh gabungan dari attitude toward behavior, keyakinan social dan normative tentang apakah perilaku pantas atau tidak pantas, dan motivasi untuk berprilaku sesuai dengan keyakinan normatif.

Faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen
Terdapat 5 faktor internal yang relevan terhadap proses pembuatan keputusan pembelian:

1.Motivasi (motivation) merupakan suatu dorongan yang ada dalam diri manusia untuk mencapai tujuan tertentu.
2.Persepsi (perception) merupakan hasil pemaknaan seseorang terhadap stimulus atau kejadian yang diterimanya berdasarkan informasi dan pengalamannya terhadap rangsangan tersebut.
3.Pembentukan sikap (attitude formation) merupakan penilaian yang ada dalam diri seseorang yang mencerminkan sikap suka/tidak suka seseorang akan suatu hal.
4.Integrasi (integration) merupakan kesatuan antara sikap dan tindakan. Integrasi merupakan respon atas sikap yang diambil. Perasaan suka akan mendorong seseorang untuk membeli dan perasaan tidak suka akan membulatkan tekad seseorang untuk tidak membeli produk tersebut.

Sumber :
1.Duncan, Tom. 2005. Principles of Advertising & IMC, Second Edition. McGraw-Hill, Inc. Bab 5
2. Kincaid, Judith. 2003. Customer Relationship Management: Getting it Right. Prentice-Hall, Inc. Page 298.

Jumat, 05 November 2010

Riset Pemasaran

Riset Pemasaran
Vita Widiya / 11208266 / 3EA03


Konsep inti pemasaran sesungguhnya adalah identifikasi kebutuhan konsumen, yang selanjutnya dibuat dan dikembangkan sebuah produk/jasa layanan kemudian dipertemukan dengan kebutuhan konsumen secara tepat. Proses ini tentunya berlangsung terus-menerus, karena pasar dan konsumen itu terus beruabah dan berkembang. Hal inilah yang mendasari pentingnya keberadaan bagian Research and Development. Bagaimana bagian Research and Development mengetahui kebutuhan konsumen secara tepat, tentunya diperlukan perangkat analisa ilmiah, yang dapat dipertanggungjawabkan baik secara tahapan, metodologi, perolehan data, dan hasilnya secara ilmiah pula. Salah satu bidang ilmu terapan yang mengkombinasikan ilmu pemasaran dengan metodologi penelitian ini adalah riset pemasaran.
Riset pemasaran bukan monopoli para pelaku pasar saja, saat ini kebutuhan riset pemasaran pun merambah ke organisasi non profit juga bahkan partai politik. Seperti dalam Pilkada, beberapa calon pemimpin daerah dan partai politik merengkuh kemenangan melalui informasi pasar. Sehingga personal branding yang dibangun, tema yang diangkat, dan pendekatan kampanye yang dilakukan tepat guna. Dalam hal ini bukan hanya produk baru yang harus anda riset. Menentukan harga yang pas, memilih kemana produk anda akan dipajang, media periklanan yang relevan, hingga warna kemasan produk-pun perlu diriset. Jadi, jangan heran apabila proses meluncurkan sebuah produk baru bisa memakan waktu yang sangat lama.
Untuk menyediakan informasi yang dapat diandalkan, riset pemasaran menggunakan metode yang sistematik dan obyektif. Sistematik dan obyektif mengandung arti bahwa riset pemasaran menggunakan beberapa tahap yang merupakan kesatuan logis sehingga hasilnya dapat diterima atau dipahami semua pihak. Penggunaan beberapa tahap dalam riset pemasaran ini diperlukan untuk menjamin agar informasi yang dihasilkan benar-benar valid. Namun demikian perlu dipahami bahwa tahap-tahap dalam riset pemasaran tidak bersifat baku sehingga tahapan di sini dimaksudkan sebagai kerangka yang memudahkan dan menjamin hasil riset sesuai dengan yang diharapkan.

Riset pemasaran terdiri dari 10 tahap yaitu:
a) Menetapkan masalah riset
Beberapa hal yang perlu dilakukan oleh periset dalam menetapkan masalah riset adalah:
1) Memperoleh pandangan klien mengenai masalah yang sebenarnya terjadi.
2) Mempertimbangkan sumber dan jenis informasi yang sebenarnya dibutuhkan oleh klien.
3) Mengkombinasikan masukan informasi dari pihak klien dengan periset.
b) Penentuan desain riset
Desain riset akan menggambarkan perencanaan yang akan dilakukan dalam riset dan mengacu pada masalah yang telah ditetapkan sebelumnya.
Pada tahap inilah periset perlu merinci dengan detil prosedur yang diperlukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan untuk menjawab masalah riset dan menyediakan informasi yang dibutuhkan bagi pengambilan keputusan.
Terdapat tiga jenis desain riset, yaitu:
1) Eksploratori tujuan utama riset adalah untuk memperoleh pandangan yang mendalam dan menyeluruh mengenai masalah yang sebenarnya dihadapi perusahaan. Jadi informasi yang dicari sekedar untuk mengetahui permasalahan dasar.
2) Deskriptif tujuan utama riset adalah untuk menggambarkan sesuatu.
3) Kausal tujuan utama riset adalah untuk membuktikan hubungan sebab akibat atau hubungan mempengaruhi dan dipengaruhi dari variabel-variabel yang diteliti.
c) Metode pengumpulan data (primer atau sekunder)
• Data primer adalah data asli yang dikumpulkan langsung oleh periset untukmenjawab masalah risetnya secara khusus.
Cara mengumpulkan data primer adalah dengan:
1) Wawancara
2) Focus group discussion
3) Teknik proyeksi
4) Survei
5) Observasi
6) Eksperimen
• Data sekunder adalah data yang telah dikumpulkan oleh pihak lain, bukan oleh periset sendiri. Artinya, periset sekedar mencatat, mengakses, atau meminta data tersebut (kadang sudah berbentuk informasi) ke pihak lain yang telah mengumpulkannya di lapangan.
d) Penentuan desain pertanyaan, skala dan alat analisis
Pada tahap ini periset perlu melakukan tiga aktivitas sebagai berikut:
1) Merancang pertanyaan atau kuesioner yang akan ditanyakan kepada pihak yang disurvey. Pertanyaan dalam kuesioner dapat bersifat terbuka ataupun tertutup.
2) Merancang skala penilaian hasil kuesioner.
3) Merancang alat analisis yang akan digunakan dalam menilai kuesioner.
e) Menentukan metode pengambilan sampel dari populasi yang diteliti
f) Penulisan dan penyampaian proposal riset.
Pada tahap ini periset menyiapkan dokumentasi yang berisi :
1) Ringkasan eksekutif yang menyampaikan poin utama yang akan dijalankan dalam riset.
2) Latar belakang masalah.
3) Penentuan masalah dan tujuan riset.
4) Pendekatan terhadap permasalahan dengan menampilkan literatur, teori atau pendekatan yang akan digunakan sebagai rujukan riset.
5) Desain riset yang mencakup jenis data yang akan dikumpulkan dan metode yang digunakan untuk mengumpulkan data.
6) Analisis data dengan menguraikan cara menginterpretasikan data yang akan dianalisa.
7) Pelaporan yang akan dihasilkan dari riset tersebut.
8) Waktu dan biaya riset.
9) Lampiran-lampiran yang diperlukan dalam riset, misalnya: format kuesioner.
g) Pengumpulan data.
h) Pengeditan, pengkodean, dan penginputan data.
i) Analisis dan penginterpretasian hasil riset.
j) Penulisan dan penyampaian laporan akhir.
Jadi, sebelum anda membuat dan meluncurkan produk, gunakanlah metode riset pasar agar tidak mengalami kegagalan. Setelah anda telah mendapatkan kesimpulan hasil riset tersebut, tes dan ukur dulu dalam skala kecil. Tujuannya agar anda tahu bahwa produk benar-benar siap dilempar ke pasar. Hal yang tidak kalah penting, pantau terus perkembangan pasar agar anda tidak terlambat mengantisipasi perubahan.

Sumber :
 http://id.wikipedia.org/wiki/Riset Pemasaran
 Tull,Donald & Hawkins,Del,Marketing Research,Measurement and Method,McMillan Publishing Co., 1984

Mensegmen Pasar Bisnis

Mensegmen Pasar Bisnis
Vita Widiya /11208266/ 3EA03


Pada umumnya, pasar mempunyai karakter dan perilaku tertentu. Sebaliknya pemasar mampu melihat perbedaan- perbedaan karakter maupun perilaku pasar yang ada. Perilaku pasar pada kenyataanya lebih bersifat heterogen. Keragaman peilaku pasar akan memerlukan barang- barang dan usaha- usaha memperoleh barang yang juga beragam. Pemasar merasa perlu mengelompokan pasar yang heterogen tersebut kedalam bagian- bagian pasar yang mempunyai perilaku lebih seragam.

Produk dapat dirancang sesuai dengan segmentasi pasarasing segmen pasar yang berbeda. Dengan karakter dan perilaku yang lebih homogen, masing- masing segmen pasar dapat dipenuhi kebutuhannya lebih baik. Dengan kata lain, masing- masing kelompok pasar dipenuhi oleh produk dan pelayanan yang sesuai dengan kebutuhannya. Perusahaanpun akan lebih kompeten dalam melayani kebutuhan masing- masing segmen pasar atau hanya beberapa kelompok pasar saja yang jelas perbedaannya. Proses pembagian pasar ini dikenal sebagai segmentasi pasar (Market Segmentation).

Segmentasi pasar adalah proses membagi- membagi pasar yang semula berperilaku heterogen menjadi beberapa kelompok pasar yang sekarang lebih berperilaku seragam. Atau proses mengelompokan bagian- bagian pasar yang berperilaku sama dari keseluruhan perilaku pasar yang seragam. Secara umum, tujuan segmentasi pasar adalah untuk memperoleh bagian pasar yang mempunyai karakter dan perilaku yang lebih seragam.

Basis segmentasi pasar terdiri dari :
a) Basis segmentasi pasar konsumen
Basis segmentasi (pembagian) pasar bagi produk perusahaan satu dengan yang lain belum tentu sama. Basis segmentasi pasar untuk konsumen yang paling umum dapat digunakan adalah aspek geografis, aspek demografis, psikografis, dan perilaku.
b) Basis segmentasi pasar industrial
Basis pasar untuk industrial adalah aspek geografis, demografis, karakteristik operasional, pendekatan pembelian, faktor situasinal, dan karakteristik- karakteristik personal.

Dalam segmentasi mempunyai beberapa langkah yaitu identifikasi basis segmentsi pasar, mengumpulkan informasi pasar, mengembangkan komposisi profil segmen, penetapan konsekuensi pemasaran, estimasi masing- masing potensi segmen pasar, analisis peluang bisnis, dan penetapan penguasaan pasar.

Segmentasi pasar diperlukan karena :
1. Perusahaan dapat lebih baik memahami perilaku segmen- segmen yang lebih homogen sehingga dapat lebih baik dalam melayani kebutuhan- kebutuhan mereka.
2. Apabila pasar terlalu luas dan perilaku sangat beragam, perusahaan dapat memilih satu atau beberapa segmen pasar saja. Sehingga kapasitas pasar dapat lebih sesuai dengan luas segmen- segmen pasar yang terbentuk.

Segmentasi pasar bukanlah pekerjaan yang mudah. Apabila segmen- segmen pasar yang terbentuk masing- masing atau sebagian besar tida memberikan keuntungan dari perbedaan tersebut, maka usaha ini tidak bermanfaat. Artinya hanyalah segmen- segmen yang meberikan peluang untuk keuntungan rancangan tersebut bermanfaat. Selain itu, kriteria dasar pembagian pasar perlu dinyatakan secara jelas dan nyata sehingga perbedaannya pun lebih jelas.



Sumber :
 http://id.wikipedia.org/wiki/Segmentasi Pasar
 Markin, Rom, Marketing, Strategy and Management, John Wiley, 1982

Memposisikan Produk

Memposisikan Produk
Vita Wiidiya / 11208266/3EA03


Memposisikan produk sangat berhubungan dengan segmentasi pasar karena penempatan produk tersebut ditujukan melayani target market tertentu. Oleh karena itu, pengertian strategi product positioning sebagai suatu strategi yang digunakan untuk menanamkan suatu citra produk di benak konsumen sehingga produk tersebut terlihat menonjol dibandingkan dengan produk pesaing. Fokus utamanya adalah bagaimana caranya sehingga konsumen mempunyai persepsi yang sama dengan yang diharapkan produsen tentang produk yang ditawarkan.Sehingga dengan demikian, konsumen segmen memahami dan menghargai apa yang dilakukan perusahaan dalam kaitannya dengan para pesaingnya. Bagi perusahaan tindakan untuk meneliti atau mengindentifikasi posisi pesaing dan memutuskan untuk mengambil posisi setaraf dengan posisi pesaing atau mencari kesempatan dalam pasar. Jika posisi perusahaan itu sendiri dekat dengan pesaing lainnya, perusahaan itu harus menyeleksi dan kemudian mencari perbedaan lebih lanjut melalui perbedaan-perbedaan tersendiri.

Strategi positioning merupakan strategi yang berusaha mencipatakan diferensiasi yang unik dalam benak pelanggan sasaran, sehingga terbentuk citra (image) merek atau produk yang lebih unggul dibandingkan merek/produk pesaing. Menurut Kotler (1997: 262): “Positioning is the act of designing the company’s offer so that it occupies a distinct and value placed in the target customer mind”.
Maknanya, mencari ‘posisi’ di dalam pasar, langkah ini dilakukan setelah menentukan strategi segmentasi yang dipakai. Dengan kata lain positioning adalah suatu tindakan atau langkah-langkah dari produsen untuk mendesain citra perusahaan dan penawaran nilai dimana konsumen didalam suatu segmen tertentu mengerti dan menghargai apa yang dilakukan suatu segmen tertentu, mengerti dan menghargai apa yang dilakukan suatu perusahaan, dibandingkan dengan pesaingnya

Ada tujuh pendekatan yang dapat digunakan untuk melakukan positioning, yaitu:
1) Derajat kepentingan (importence) , artinya atribut tersebut sangat bernilai di mata sebagian besar pelanggan.
2) Keunikan (distinctiveness), artinya atribut tersebut tidak ditawarkan perusahaan dibandingkan pesaingnya.
3) Superioritas, artinya atribut tersebut lebih unggul dari pada cara-cara lain untuk mendapatkan manfaat yang sama.
4) Dapat dikomunikasikan ( communicability), artinya atribut tersebut dapat dikomunikasikan secara sederhana dan jelas, sehingga pelanggan dapat memahaminya.
5) Preemptive, artinya atribut tersebut tidak mudah ditiru oleh oleh para pesaing.
6) Terjangkau (affordability), artinya pelanggan sasaran akan mampu dan bersedia membayar perbedaan/keunikan atribut tersebut. Setiap tambahan biayaatas karakteristik khusus diperpanjang sepadan nilai tambahannya.
7) Kemampulabaan (profitability), artinya perusahaan bisa memperoleh tambahan laba dengan menonjolkan perbedaan tersebut.
Agar strategi penempatan produk dapat dilaksanakan dengan sukses, maka pemanfaatan variabel-variabel bauran pemasaran (marketing mix) perlu dioptimalkan khususnya aspek desain dan komunikasikan. Syarat yang perlu dipenuhi dalam melaksanakan penempatan merek tunggal antara lain :
1. memposisikan merek di pasar sedemikian rupa sehingga dapat bertahan dalam persaingan dengan pesaing yang paling kuat.
2. mempertahankan posisi uniknya dengan menciptakan daya tarik produk yang berbeda/khas.
Dalam manajemen multi merek, perusahaan harus menentukan posisinya dengan cermat, supaya merek-merek yang ada tersebut tidak bersaing satu sama lain dan agar tidak terjadi kanibalisasi (merek yang satu ’mematikan’ merek yang lain) jadi segmentasi pasar harus dilakukan dengan hati-hati dan didukung dengan penempatan sesuai dengan segmen pasar yang dituju.
Hasil yang diharapkan dengan melaksanankan strategi penempatan produk antara lain :
1. pemenuhan sejauh mungkin kebutuhan segmen-segmen pasar yang spesifik.
2. memenuhi atau membatasi kemungkinan terjadinyaperubahan yang mendadak dalam penjualan.
3. penciptaan keyakinan pelanggan terhadap merek-merek yang ditawarkan.
Kunci utama keberhasilan positioning terletak pada persepsi yang diciptakan . selain ditentukan oleh persepsi pelanggannya sendiri, posisi atau citra sebuah perusahaan dipengaruhi pula oleh para pesaing dan pelanggan mereka. Jaring- jaring persepsi di antara perusahaan , pesaing, dan pelanggan ditunjukan dalam gambar XXX. Implikasi dari jaring jaring tersebut dalam merumuskan dan memantau posisinya di pasar.

Sumber :
 http://id.wikipedia.org/wiki/Memposisikan Produk
 Sengupta,Subroto,BrandPositioning,Strategis For Competitif Advantage, Tata McGrawHill Co., 1990

Mendesain Bauran Pemasaran

Mendesain Bauran Pemasaran
Vita Widiya / 11208266 / 3EA03


Pemasaran adalah kegiatan pemasar untuk menjalankan bisnis (profit atau non profit) guna memenuhi kebutuhan pasar dengan barang dan atau jasa , menetapkan harga, mendistribusikan serta mempromosikannya melalui proses pertukaran agar memuaskan konsumen dan mencapai tujuan perusahaan. Masalah pemasaran merupakan masalah yang penting, mengingat dewasa ini persaingan barang dan jasa yang dipasarkan semakin ketat. Hal ini menuntut perusahaan untuk menggunakan strategi pemasaran yang tepat agar perusahaan dapat memenangkan persaingan tersebut.
Dalam menjalankan aktivitasnya baik perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa maupun barang mempunyai tujuan yang sama yaitu memperoleh keuntungan. Selain itu perusahaan juga ingin memberikan kepuasan kepada konsumen atas produk yang yang dihasilkannya, karena kepuasan konsumen menjadi tolak ukur dari keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan produk yang berkualitas, dan yang diinginkan oleh konsumen.

Untuk mencapai strategi pemasaran yang tepat dan terbaik , salah satunya perusahaan dapat melihat dari faktor bauran pemasaran. Hal tersebut penting karena bauran pemasaran merupakan salah satu pokok pertimbangan konsumen dalam melakukan keputusan pembelian suatu produk. Jika perusahaan tidak peka terhadap apa yang dibutuhkan oleh konsumen, maka dapat dipastikan bahwa perusahaan akan kehilangan Dalam konsep pemasaran modern banyak perusahaan yang mengacu pada bauran pemasaran di dalam merancang program pemasarannya. Bauran pemasaran yang terdiri dari produk, harga, promosi dan saluran distribusi mempunyai peranan yang sangat penting guna mensukseskan program pemasaran dari suatu perusahaan. Dengan melakukan perencanaan terhadap empat bauran pemasaran diharapkan perusahaan dapat merumuskan program pemasaran yang tepat bagi produk yang akan ditawarkan kepada konsumen.
Menurut Lovelock dan Wright (2002:13-15) mengembangkan bauran pemasaran (marketing mix) menjadi integrated service management dengan menggunakan pendekatan 8Ps, yaitu :
1. Product elements adalah semua komponen dari kinerja layanan yang menciptakan nilai bagi pelanggan.
2. Place, cyberspace, and time adalah keputusan manajemen mengenai kapan, dimana, dan bagaimana menyajikan layanan yang baik kepada pelanggan.
3. Promotion and education adalah semua aktivitas komunikasi dan perancangan insentif untuk membangun persepsi pelanggan yang dikehendaki perusahaan atas layanan spesifik yang perusahaan berikan.
4. Price and other user outlays adalah pengeluaran uang, waktu, dan usaha yang pelanggan korbankan dalam membeli dan mengkonsumi produk dan layanan yang perusahaan tawarkan atau sajikan.
5. Process adalah suatu metode pengoperasian atau serangkaian tindakan yang diperlukan untuk menyajikan produk dan layanan yang baik kepada pelanggan.
6. Productivity and quality, produktivitas adalah sejauhmana efisiensi masukan-masukan layanan ditransformasikan ke dalam hasil-hasil layanan yang dapat menambah nilai bagi pelanggan, sedangkan kualitas adalah derajat suatu layanan yang dapat memuaskan pelanggan karena dapat memenuhi kebutuhan, keinginan, dan harapan.
7. People adalah pelanggan (konsumen) dan karyawan yang terlibat dalam kegiatan memproduksi produk dan layanan (service production).
8. Physical evidence adalah perangkat-perangkat yang diperlukan dalam menyajikan secara nyata kualitas produk dan layanan.

Untuk menentukan strategi bauran pemasaran yang tepat, yang perlu dipahami terlebih dulu adalah perilaku konsumen. Dalam mengenal konsumen, kita perlu mempelajari perilaku konsumen sebagai perwujudan dari seluruh aktivitas jiwa manusia itu sendiri. Konsumen dalam memantapkan keputusan pembelian suatu produk, terlebih dahulu akan mempertimbangkan berbagai informasi yang mereka terima, termasuk diantaranya unsur-unsur bauran pemasaran. Bauran pemasaran produk yang ditanggapi atau direspon dengan baik (positif) oleh konsumen akan memiliki peluang yang besar bagi produk tersebut untuk dibeli. Dapat diasumsikan bahwa penilaian atau tanggapan konsumen terhadap bauran pemasaran akan mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Oleh karena itu, perusahaan perlu mengetahui tanggapan konsumen terhadap bauran pemasaran yang dilakukannya. Perusahaan yang memahami betul bagaimana tanggapan konsumen terhadap unsur-unsur bauran pemasaran produknya akan mempunyai kelebihan-kelebihan dibanding pesaingnya.

Berdasarkan uraian yang dijelaskan sebelumnya, maka secara garis besar permasalahan yang terjadi adalah antara unsur-unsur bauran pemasaran yang terdiri produk, price, promosi, dan place saling berkaitan satu sama lain dalam pencapaian tujuan perusahaan uyaitu memenuhi kebutuhan konsumen.

Oleh karena itu supaya bauran pemasaran berhasil dilakukan maka setiap elemen-elemen yang ada di perusahaan sebaiknya bekerja secara terkoordinasi khususnya bagian produksi dan bagian pemasaran, bagian produksi akan mengetahui keinginan pasar itu seperti apa dari bagian pemasaran dan sebaliknya bagian pemasaran juga perlu memberi masukan-masukan kepada bagian produksi sehingga produk yang dihasilkannya benar-benar sesuai dengan keinginan dan kebutuhan pasar yang akhirnya perusahaan dapat meningkatkan pendapatannya.
Sumber :
 http://id.wikipedia.org/wiki/Mendesain Bauran Pemasaran
 Rapp, Stan & Collins, Tom, MaxiMarketing, McGraw Hill, 1987

Kamis, 13 Mei 2010

Ketahanan Nasional

Tugas 4 P.Kewarganegaraan
Nama : Vita Widiya
Npm/kls : 11208266/2EA03

Kehidupan bangsa indonesia di era globalisasi ini harus diperhatikan dengan baik, terutama dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). IPTEK menjadi faktor yang sangat mempengaruhi kehidupan, selain itu dapat menjadi faktor penentu keberadaan dan kemajuan masyarakat. Sekarang ini ilmu pengetahuan dan teknologi telah berkembang begitu cepat dan canggih, hal itu memacu adanya perubahan di berbagai aspek kehidupan. Perubahan yang di sebabkan oleh masuknya teknologi modern dirasakan sebagai suatu hal yang sangat cepat dan mendesak. Indonesia sebagai negara berkembang sangat merasakan hal itu, dengan demikian. Indonesia harus melakukan alih teknologi untuk mempertahankan kehidupannya di tengah pergaulan dengan negara lain.
Kecenderungan kearah globalisasi dan pemanfaatan IPTEK akan terlindas oleh kemajuan bangsa-bangsa lain. Oleh sebab itu, kita sebagai bangsa Indonesia harus bersikap terbuka dengan masuknya hasil budaya bangsa asing tersebut. Apabila tidak bersikap terbuka, berarti bangsa Indonesia menutup diri dengan segala kemajuan yang terjadi, dan dikhawatirkan bangsa Indonesia akan ketinggalan dengan negara lain. Tentu saja hal itu tidak kita harapkan. Namun perlu di ingat dengan adanya proses alih teknologi kita harus menyiapkan segala kondisi fisik alamiah maupun sosial. Hal ini dimaksudkan agar kita tidak kehilangan kepribadian bangsa. Kita sebagai bangsa Indonesia patut bersyukur karena mempunyai landasan kepribadian yang cukup kuat, yaitu Pancasila.
Kenyataan itu tentu menimbulkan tantangan bagi semua negara untuk mampu bersaing dalam meningkatkan kualitas produk industrinya, bangsa Indonesia juga tidak terlepas dari tantangan itu. Ditengah-tengah usaha itu untuk memperbaiki perekonomian, bangsa Indonesia juga ditantang untuk berjuang menempatkan bangsa Indonesia sederajat dengan bangsa lain. Oleh karena itu kita sebagai warga negara Indonesia yang baik tentu memiliki rasa bangga terhadap produk dalam negeri. Kita harus sadar dan bangga bahwa produksi dalam negeri tidak kalah dengan produksi luar negeri.
Di era globalisasi ini, persaingan begitu ketat dan tajam pada semua aspek kehidupan. Pada bidang ideologi, kehancuran komunisme di Eropa Timur memungkinkan liberalisme – kapitalisme mendominasi dunia. Dalam bidang politik, pengaruh negara-negara besar sulit di elakan. Bidang ekonomi, perdagangan bebas menyebabkan produksi lokal terpental. Dalam bidang sosial budaya, pola hidup dan budaya hedonistic (maunya enak, senang saja) mewarnai semua lapisan dan lingkungan masyarakat. Sedangkan dibidang pertahanan dan keamanan penguasaan teknologi persenjataan bukan lagi jaminan keamanan melainkan cenderung sebagai ancaman.
Dengan meningkatnya hubungan antar bangsa di dunia, maka pengaruh tata nilai dan budaya luar akan makin tinggi pula masuk ke Indonesia. Akibatnya kalau kita tidak mempunyai ketahanan mental, ideologi, dan kewaspadaan kita dapat menjadi korban globalisasi dan pergaulan antar bangsa. Sadar akan besarnya bahaya yang akan mengancam moralitas bangsa, pemerintah mengambil langkah-langkah guna mempertahankan kepribadian bangsa Indonesia kepribadian yang dimaksud adalah kepribadian yang berakar dan bersejarah dan kebudayaan Indonesia. Yaitu kebudayaan yang menghargai keserasian dan keselarasan sebagai nilai esensial.
Adapun beberapa nilai-nilai yang tidak sesuai atau yang dapat merusak kepribadian bangsa yang seharusnya kita tolak, misalnya :
a) Sekularisme, yaitu paham atau pandangan falsafah yang berpendirian bahwa moralitas tidak perlu didasarkan pada ajaran agama.
Individualisme, yaitu sikap yang mementingkan kepentingan sendiri
b) Hedonisme, yaitu paham yang melihat bahwa kesenangan atau kenikmatan menjadi tujuan hidup dan tindakan manusia
c) Materialisme, yaitu sikap yang selalu mengutamakan dan mengukur segala sesuatu berdasarkan materi. Hubungan batiniah tidak lagi menjadi bahan pertimbangan dalam hubungan antar manusia
d) Ekstremisme, yaitu pikiran atau tindakan seseorang yang melampaui batas kebiasaan / norma-norma yang ada dan berlaku di suatu tempat
e) Chauvinisme, yaitu paham yang mengagung-agungkan bangsa sendiri dan merendahkan bangsa lain
f) Elitisme, yaitu sikap yang cenderung bergaya hidup berbeda dengan rakyat kebanyakan
g) Konsumenisme, yaitu paham atau gaya hidup menganggap barang-barang sebagai ukuran kebahagiaan dan kesenangan
h) Diskriminatif, yaitu sifat seseorang yang suka membeda-bedakan antar yang satu dengan lainnya
i) Glamoristik, yaitu sikap atau gaya hidup suka menonjolkan kemewahan.

Minggu, 09 Mei 2010

Tugas Kuis Manajemen Pemasaran

VITA WIDIYA
11208266/2EA03


1. Bagaimankah pendekatan ilmiah dalam penelitian pemasaran?
Jawab:
Penelitian yang Sistematis, Objektif, Informatif, dan Keputusan manajemen.

2. Apakah yang mendukung sumber-sumber informasi pemasaran?
Jawab:
Yang mendukung sumber-sumber informasi pemasaran:
- Scientifik (ilmiah) : Analisi Pasar, Riset Pasar.
- Descriptif(objek) : Data, Informasi.

3. Bagaimana proses penelitian pemasaran?
Jawab:
Proses penelitian pemasaran:
a) Analisis situasi dan system informasi,
b) Maksud penelitian dan identifikasi masalah,
c) Tujuan penelitian,
d) Estimasi nilai informasi penelitian, dan
e) Rancangan penelitian.

4. Apakah klasifikasi karakteristik jenis data?
Jawab:
Karakteristik jenis data dibagi menjadi dua, yaitu:
1.) Data primer : Ordinal, Nominal, Inteval, dan Ratio.
2.) Data sekunder : Sudah diolah, dan Tingkat harga.

5. Apakah faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pembelian konsumen?
Jawab:
Faktor-faktor yang mempengaruhi pembelian konsumen:
a) Faktor personal :
Motivasi, Persepsi, Pemahaman, Kepercayaan, Sikap, dan Kepribadian seseorang.
b) Faktor social :
Aspek kultur, Subkultur, Klas social, Kelompok referensi, Kelompok
referensi, Keluarga

6. Apakah variable psikologis, variable social, kondisi pada saat membeli yang berkontribusi pada pemecahan masalah keputusan pembelian personal?
Jawab:
Ya. Karena dengan adanya variabel psikologis, social, ataupun kondisi, seseorang akan
dapat dengan mudah berkonsentrasi dalam hal ini pemecahan masalah untuk mengambil
keputusan apakah membeli atau tidak.


7. Bagaimana marketer membentuk homogenitas pasar konsumen?
Jawab:
Pembentukan homogenitas pasar konsumen:
•Geografis : (Wialyah, Pemukiman, dan Perkotaan)
•Demografis : (Usia, Jenis kelamin, Pendapatan, Pendidikan, dan Pekerjaan)
•Psikografis : (sifat, motifasi, persepsi dsb)
•Kebiasaan : (membeli atau mengkonsumsi).


8. Bagaimana proses segmentasi bagi calon pembeli dan pendekatan atribut yang memengaruhi keputusan pelanggan untuk membeli?
Jawab :
Proses segmentasi bagi calon pembeli dapat dilihat dari factor :
a. Geografis (wilayah, pemukiman, perkotaan dsb)
Pasar dapat dibedakan menurut waktu atau batas daerah:
b. Demografis (usia, jenis kelamin, pendapatan, pendidikan, pekerjaan dsb)
Pemasaran dapat dibedakan menurut perbidaan misalnya, usia perilaku pasar anak – anak
berbeda dengan dewasa:
c. Psikografis (sifat, motifasi, persepsi dsb)
Pasar dapat dibedakan menurut sikap konsumen terhadap barang tertentu
d. kebiasaan: Membeli dan mengkonsumsi

Pendekatan atribut yang mempengaruhi keputusan membeli diantaranya :
- harga
- promosi
- produk
- motifasi
- sosial – budaya
- peranan dan status
- persepsi
- pemahaman
- kepercayaan
- sikap
- kepribadian
- kelas sosial

Minggu, 18 April 2010

Kasus 3 : Pemasaran

JURNAL REVIEWS
“Memaksimalkan Strategi Pemasaran Lotte Department Store”



Mata Kuliah :
Manajemen Pemasaran
Dosen :
Muhammad Yunanto, SE., MM
Disusun Oleh :
Nama : Vita Widiya
NPM : 11208266
Kelas : 2EA03
Universitas Gunadarma
Fakultas Ekonomi
ATA 2009/2010

Tentang isi artikel

Latar Belakang
Toko utama Lotte dibuka pada th 1979 di Myong- dong, kawasan bisnis pusat kota dan distrik pertokoan di Seoul, Korea, tumbuh sebagai retailer modern Korea. Lotte berdampak unik terhadap budaya belanja dan gaya bisnis Korea. Lotte terus berkembang secara dramatis. Manajemen Lotte berpusat pada pelanggan yang fokusnya menciptakan kepuasan dan kepercayaan setiap pelanggan.

Department Store, sepakat untuk mengadakan kerja sama bisnis dengan situs portal Korea Telecom, Hanmir, pada bulan mei, untuk mengoperasikan sebuah pusat perbelanjaa bersama Lotte.hanmair.com.

Selain itu, Lotte Department store berkompetisi dengan toko diskon. Dengan kondisi ekonomi semacam ini , toko- toko diskon bersekala besar tumbuhlebih cepat ketimbang Department Store.

Kontribusi Penelitian :
a. Untuk mengetahui misi manajemen dan kebijakan Lotte Department Store.
b. Untuk mengetahui strategi- strategi apa saja ynag digunakan Lotte Department Store untuk memperluas jaringan yang terfokus pada sektor toko diskon.
c. Untuk mengetahui dan membuktikan sejauh mana Lotte Department Store dapat mengembangkan bisnisnya.

Tanggapan dan kritik terhadap artikel :
1) Artikel ini berisi tentang perkembangan perluasan jaringan Lotte Department Store yang terfokus pada sektor toko diskon dan sektor pusat perbelenjaan internet.

2) Pembahasan penelitian menghasilkan antara lain :
a. Filosofi manajemen Lotte yang dibangun dari mission ststement “Selalu Bersama Anda – Always With You “, manajemen Lotte berpusat pada pelanggan yang fokusnya menciptakan kepuasan dan kepercayaan setiap pelanggan.
b. Mengenai strategi- strategi bisnis yang mengevaluasi dampak ekonomi dari semua cabang baru yang potensial. Aliansi strategi yang digunakan dengan berbagai kemitraan sedang diwujudkan di antara para paritel. Penggunaan silang sertifikat hadiah diadopsi oleh semakin banyaknya department store untuk mengompensasi penjualan.
c. Berbagai toko diskon asing secara agresif melakukan ekspansi jaringan toko mereka kendati ekonomi sedang stagnan, yang menyebabkan ancaman memetikan bagi rekan domestik mereka.
d. Para paritel berharap kenaikan penjualan 30%, terutma melalui perluasan jaringan sektor toko diskon, serta lebih menekankan pada pusat perbelanjaan internet.

3). Kritik dan munculnya peluang pengembangan penelitian
a. Judul yang diangkat dalam kasus ini kurang tepat, seharusnya diperinci lagi dengan judul “Memaksimalkan Strategi Pemasaran Lotte Department Store”.
b. Tujuan dan pembahasan dalam kasus ini : Strategi pemasarannya harus pula didukung oleh unit- unit bagian Lotte Department Store.Dalam artian tidak tergantung pada lingkupan pusat manajemen pemasaran dari perusahaan Lotte tersebut.
c. Sekiranya perusahaan Lotte Department Store tersebut dapat lebih mempertahankan stabilitas strategi pemasaran yang diterapkan sebelumnya.

Kasus 2 : Pemasaran

JURNAL REVIEWS
“Kegagalan-Kemajuan Sony Corporation”




Mata Kuliah :
Manajemen Pemasaran
Dosen :
Muhammad Yunanto, SE., MM
Disusun Oleh :
Nama : Vita Widiya
NPM : 11208266
Kelas : 2EA03
Universitas Gunadarma
Fakultas Ekonomi
ATA 2009/2010

Tentang isi artikel

Latar Belakang
Sony berdiri pada th 1946 sebagai “ Tokyo Tshushin Kogyo”, kemudian mengubah namanya menjadi Sony Corporation pada th 1958. Sony corporation berusaha menciptakan produk- produk inovatif yang memiliki daya tarik komersial. Untuk mencapai tujuan ini, para insinyur Sony diberi otoritas dalam pengambilan keputusan secara luas.

Pemahaman bahwa melalui riset dan pengembangan produk- produk yang istimewa, perusahaan itu akan mungkin menawarkan bentuk- bentuk gaya hidup dan kenikmatan yang baru.

Untuk pertama kalinya Sony Walkman dapat meraih kesuksesan di pasar jepang yaitu sebuah kombinasi produk pemutar kaset kecil playback dan hanphone ringan, produk itu langsung sukses besar. Adapun satu kegagalan Sony yang disignifikan terjadi pada th 1980-an.
Dalam manajemannya Sony merasa era broadband yang akan datang memiliki peluang bisnis yang sangat banyak. Sony percaya pada penciptaan komunitas- komunitas dimana gerbang- gerbang perangkat keras dan layanan terhubung dengan lancar.

Kontribusi Penelitian :
a. Untuk mengetahui penciptaan produk- produk inovatif yang dihasilkan oleh Sony Corporation.
b. Untuk mengetahui kompetitor bisnis internasional dan perubahan manajemen Sony group.

Tanggapan dan kritik terhadap artikel :
1) Artikel ini membahas tentang pasang surut perkembangan kemajuan dari produk- produk Sony yang dilahirkan oleh perusahaan Sony.

2) Pembahasan penelitian menghasilkan antara lain:
a. Sony merupakan salah satu perusahaan Jepang pertama yang membuka kantor di Amerika Serikat dan salah satu yang pertama me-list-kan sahamnya di New York Stock Exchange.
b. Kesuksesan dan kegagalan produk Sony merupakan contoh produk Sony luar biasa seperti : Walkman dan Video Cassette Recorder Betamax. Kendati secara umum Betamax dianggap secara teknis lebih unggul, namun justru format VHS- lah yang menjadi standar industri dan Sony kehilangan posisi terdepannya dalam pasar VCR.
c. Sony terus menjadi kompetitor yang kuat dalam arena bisnis internasional. Sony memfokuskan pada penyediaan kualitas yang baik dengan harga rendah berserta perangkat lunak yang tidak hanya dikembangkan secara internal oleh Sony namun oleh para pengembang pihak ketiga dengan licensing fee yang murah.
d. Dalam perubahan manajemannya Sony merasa era broadband yang akan datang memiliki peluang bisnis yang sangat banyak. Jaringan ini menjanjikan pemanfaatan jumlah data yang sangat besar yang akan meliha gambar- gambar dan musik untuk dikirimkan melalui infrastruktur komunikasi berkecepatan tinggi.

3). Kritik dan munculnya peluang pengembangan penelitian :
a. Judul yang diangkat dalam artikel ini kurang tepat, sebaiknya judul itu dapat diubah menjadi “Kegagalan-Kemajuan Sony Corporation”
b. Tujuan dan pembahasan dalam kasus ini yaitu agar Sony lebih merata dalam mengeluarkan macam produknya sehingga scara umum kebutuhan konsumen dapat terpenuhi.
c. Dalam perubahan manajemennya, Sony seharusnya mengembangkan jaringan pemasarannya ke pasar- pasar domestik maupun internasional.

Kasus 1 : Pemasaran

JURNAL REVIEWS
Meroketnya Nokia Di Dunia Ponsel



Mata Kuliah :
Manajemen Pemasaran
Dosen :
Muhammad Yunanto, SE., MM
Disusun Oleh :
Nama : Vita Widiya
NPM : 11208266
Kelas : 2EA03
Universitas Gunadarma
Fakultas Ekonomi
ATA 2009/2010

Tentan isi artikel

Latar Belakang
Di Era informasi sekarang ini, alat komunikasi tidak lagi dikategorikan sebagai barang mewah. Hal ini terbukti dari meningkatnya jumlah pelanggan telepon seluler di indonesia. Kehadiran alat pencet- pencet ini disambut positif bagi usahawan karena beberapa hal diantaranya: informasi menjadi sumber penting dalam menciptakan value perusahaan, two and direct communication juga semakin aktif,dapat menjadi sarana efektif dan efisien dalam dunia pemasaran.

Dalam hal pasar seluler nokia tetap memimpin pasar. Sistem distribusinya yang memumpuni belum tersaingi. Jenis ponsel ini banyak diminati konsumen karena didukung dengan keunggulan- keunggulan yang semakin canggih . Peningkatan kualitas produk banyak dijadikan isu pokok dalam bersaing, dan nyatanya dapat meningkatkan performance- nya dalam bisnis seluler.

Target pasar dikejar upaya upaya untuk menempatkan keunikan, keistimewaan , kecanggihan dan keunggulan produk, sehingga bagi konsumen produk itu memiliki arti yang sangat penting bagi mereka.

Media periklanan yang digunakan yaitu, media surat kabar , siaran TV, majalah dll.Ada empat alternatif media advertising yaaang sedang diteliti, yaitu :
1. Memasang iklan pada surat kabar lokal dengan biaya sebesar Rp. 350.000,00 per iklan dan diharapkan dapat menjangkau 800 konsumen potensial.
2. Membeli siaran TV lokal dengan biaya 30 detik sebesar Rp. 1.500.000,00 dan dapat menjangkau 7000 konsumen potensial.
3. Memasang iklan pada majalah dengan biaya Rp. 1.000.000,00 per edisi dan dapat menjangkau 9.500 konsumen potensial.
4. Mendistribusikan contoh produk secara gratis dengan biaya sebesar Rp. 100.000,00/ peti berisi 200 unit HP, dan menjangkau 350 konsumen potensial.

Kontribusi Penelitian :
a. Untuk mengetahui perkembangan ponsel dalam dunia pemasaran.
b. Untuk mengetahui pemasaran produk nokia dibandingkan dengan merek ponsel lainnya.
c. Untuk mengetahiu seberapa jauh kepuasan pelanggan dan loyalitas konsumen terhadap produ nokia.

Tanggapan dan kritik terhadap artikel:
1. Artikel ini fokus pada pendeskripsian tentang meningkatnya jumlah pelanggan telepon seluler pada saat ini. Peningkatan kualitas produk banyak dijadikan isu pokok dalam bersaing serta dapat meningkatkan performance dalam bisnis.

2. Pembahasan penelitian menghasilkan antara lain:
a. Alat komunikasi sekarang ini tidak lagi dikategorikan sebagai barang mewah . Terbukti dari meningkatnya jumlah pelanggan telepon seluler di Indonesia. Dalam hal ini kehadiran ponsel dapat menjadi sarana efektif dan efisien dalam dunia pemasaran. Kemajuan teknologi yang semakin canggih juga banyak menghasilkan merek- merek ponsel bermunculan di dunia seluler disertai dengan keunggulan- keunggulan yang semakin canggih seperti salah satunya NOKIA.
b. Target pasar dari produk nokia ini adalah denan pembedaan (differensiasi), dapat dilihat dari sisi produk itu sendiri. Nokia selalu memberikan kemudaha pada konsumen bila terdapat masalah- masalah seperti dalam pelayanan dalam purna jual/ after sale, konsumen dapat datang ke GRAHA NOKIA. Perassingan pasar yang kian ketat, masing- masing pihak sudah mempersiapkan senjata pamungkas, desain, kualitas produk yang dirancang sedemikian rupa dengan harapan agar konsumen bisa lebih loyal.
c. Dalam hal ini, iklan sangatlah efektif dalam mempengaruhi minat para konsumen sehingga para konsumen mempunyai keinginan untuk membeli produk yang ditawarkan. Media periklanan merupakan salah satu alternatif untuk mempromosikan produk yang akan dipasarkan seperti contoh: media surat kabar, majalah, dan siaran TV.

3. Kritik dan munculnya peluang pengembangan penelitian
a. Judul yang diangkat dalam kasus Raja Pencet- Pencet Tak Mau Geser ini kurang begitu tepat, karena kurang banyak dimengerti oleh orang. Mungkin banyak orang yang bertanya- tanya maksud dari judul itu sebenarnya apa.
b. Tujuan dan pembahasan dalam kasus ini kurang legkap, dimana diketahui konsumen sangat meminati produk nokia sehingga penjualan nokia tak terkalahkan . Tetapi disini data- data yang menunjukan bahwa konsumen meminati nokia tidak ada, sehingga kita tidak dapat menyimpulkan produk nokia sangat diminati konsumen.
c. Didalam artikel ini membahas mengenai periklanan . Dari ke empat periklanan tersebut tidak disebutkan mana media yang paling efisien. Disini hanya dijelaskan alternatif media yang sedan diteliti.

Rabu, 14 April 2010

Negara Kesatuan Republik Indonesia

Tugas 4. P. Kewarganegaraan

Negara Kesatuan Republik Indonesia
Vita Widiya/ 11208266


Pencapaian kemerdekaan negara Indonesia merupakan buah hasil perjuangan seluruh masyarakat Indonesia yang gigih, ulet, tekun dan penuh persatuan. Sejarah Indonesia banyak dipengaruhi oleh bangsa lainnya. Kepulauan Indonesia menjadi wilayah perdagangan penting setidaknya sejak abad ke-7, yaitu ketika Kerajaan Sriwijaya menjalin hubungan agama dan perdagangan dengan Tiongkok. Pada masa penjajahan ,bangsa Indonesia diporak-porandakan oleh kaum penjajah maka tepatlah bahwa di dalam negara Indonesia yang merdeka roh persatuan merupakan unsur yang sangat penting.
Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan negara kebangsaan yang didalamnya terkandung kesadaran akan kesatuan. Kesatuan serta persatuan sebuah bangsa yang lingkupnya mengatasi kesatuan yang didasarkan atas ikatan primordial Muncul pertanyaan; Apakah ikatan primordial ini masih terus bisa direlativisir di dalam dunia Indonesia yang makin plural ini? Di tengah situasi plural dan segala perbedaan bangsa ini, wacana untuk membentuk sebuah negara teokrasi ternyata semakin mengental. Entah secara terang-terangan dijadikan sebagai tujuan organisasi, ataupun dengan cara yang lebih halus, fenomena ini merupakan hal nyata di Negara kita. Pendidikan yang baik akan berperan besar. Pendidikan yang mengajarkan kebersamaan dalam perbedaan. Pendidikan yang mengajarkan nasionalisme dalam konteks intelektualitas. Diskusi dan seminar-seminar tentang pluralisme dalam konteks NKRI akan sangat berarti dalam membentuk persepsi yang benar tentang perbedaan dan menghargai perbedaan. Setiap orang memiliki karakternya masing-masing.

Salah satu wacana paling mutakhir tentang potensi disintegrasi adalah dibentuknya Undang- Undang Dasar 1945. UUD 1945 disahkan sebagai undang-undang dasar negara oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945. Pada kurun waktu tahun 1999 -2002, UUD 1945 mengalami 4 kali perubahan (amandemen), yang mengubah susunan lembaga-lembaga dalam sistem ketatanegaraan Republik Indonesia. Tujuan perubahan UUD 1945 waktu itu adalah menyempurnakan aturan dasar seperti tatanan negara, kedaulatan rakyat, HAM, pembagian kekuasaan, eksistensi negara demokrasi dan negara hukum, serta hal-hal lain yang sesuai dengan perkembangan aspirasi dan kebutuhan bangsa. Perubahan UUD 1945 dengan kesepakatan diantaranya tidak mengubah Pembukaan UUD 1945, tetap mempertahankan susunan kenegaraan.

Untuk masa sekarang ini, di tengah situasi negara Indonesia yang semakin tidak menentu, serta dibayang-bayangi lagi dengan pertikaian politik yang semakin pelik, kebanggaan itu lambat laun akan berubah menjadi tantangan. Individualisme dan sukuisme semakin superior terhadap kepentingan umum, nasionalisme dikaburkan oleh internasionalisme maka persatuan dan kesatuan bangsa menjadi sasaran empuk yang sekali-kali dapat dihancurkan. Seharusnya kenyataan sosial diatas dapat menjadi semangat yang bisa memupuk rasa persatuan.

Tulisan ini hanya bermaksud mengangkat sebuah fenomena Negara Kesatuan Republik Indonesia. Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan sebuah negara kebangsaan, yang didalamnya terkandung kesadaran akan persatuan dan kesatuan. Perbedaan suku, agama, ras, maupun warna kulit menambah panjang daftar perbedaan itu. Namun kita masih bisa bersatu dalam sebuah negara bernama Indonesia. Lupakan konsep teokrasi atau negara agama, kita semua bisa bersatu dan saling melengkapi di dalam konsep Negara Kesatuan Republik Indonesia. Maka dari itu kita patut mempertahankan nilai- nilai yang ada serta menjaga keutuhan wilayah di Negara Kesatuan Republik Indonesia.



Sumber :
Sonata, Filsafat Sosial dan Pengetahuan Pancasila (Andi Offset: Yogyakarta),1985.
Kleden, Paulus Budi, SejarahFilsafat barat Kuno(ms) (Ledalero: Maumere), 2002.







Hak Asasi Manusia

Tugas 3. P.Kewarganegaraan

Hak Asasi Manusia
Vita Widiya / 11208266


Hak asasi manusia muncul pada abad kedua puluh seperti Deklarasi Universal sebagaimana yang dipahami di dalam dokumen- dokumen yang mempunyai sejumlah ciri menonjol. Dengan demikian, hak asasi manusia dapat diartikan sebagai hak yang melekat pada diri setiap manusia sejak awal dilahirkan yang berlaku seumur hidup dan tidak dapat diganggu gugat siapa pun. Deklarasi Universal Hak Asasi manusia (Universal Declaration Of Human Right), diumumkan sebagai suatu standar pencapaian yang berlaku umum untuk semua rakyat dan semua Negara.
Pembagian Bidang, Jenis dan Macam Hak Asasi Manusia Dunia :
a. Hak Asasi Pribadi / Personal Righ
b. Hak Asasi Politik /Politic Right
c. Hak Asasi Hukum /Legal Equality Right
d. Hak Asasi Ekonomi /Economic Right
e. Hak Asasi Peradilan/ Procedural Right
f. Hak Asasi Sosial Budaya / Social Culture Right.

Di Indonesia, Hak – hak Asasi Manusia tercantum dalam UUD 45 yang tertuang dalam pembukaan, pasal-pasal dan penjelasan. Melanggar HAM seseorang bertentangan dengan hukum yang berlaku di Indonesia. Hak asasi manusia memiliki wadah organisasi yang mengurus permasalahan seputar hak asasi manusia yaitu Komnas HAM. Kasus pelanggaran HAM di Indonesia memang masih banyak yang belum terselesaikan/tuntas sehingga diharapkan perkembangan dunia ham di Indonesia dapat terwujud ke arah yang lebih baik. Salah satu tokoh HAM di Indonesia adalah Munir yang tewas dibunuh di atas pesawat udara saat menuju Belanda dari Indonesia.

Pertumbuhan ajaran demokrasi menjadikan sejarah perlindungan hak asasi manusia memiliki kaitan erat dengan usaha pembentukan tatanan Negara hukum yang demokratis. Pembatasan kekuasaan para penguasa dalam undang-undang termasuk konstitusi, pemimpin suatu Negara harus melindungi hak yang melekat secara kodrati pada individu yang menjadi rakyatnya.

Menurut Myres Mc Dougal, yang mengembangkan suatu pendekatan tehadap hak asasi manusia yang sarat nilai dan berorientasi pada kebijakan, berdasarkan pada nilai luhur perlindungan terhdap martabat manusia. Tuntutan pemenuhan hak asasi manusia berasal dari pertukaran nilai-nilai intenasional yang luas dasarnya. Nilai-nilai ini dimanifestasikan oleh tuntunan-tuntunan yang berkaitan dengan kebutuhan-kebutuhan sosial, seperti rasa hormat, kekuasaan pencerahan, kesejahteraan, kesehatan, keterampilan, kasih sayang dan kejujuran. Semua nilai ini bersama-sama mendukung dan disahkan oleh, nilai luhur martabat manusia.

Hak Asasi Manusia merupakan suatu bentuk dari hukum alami bagi umat manusia, yakni terdapanya sejulah aturan yang dapat mendisiplinkan dan menilai tingkah laku kita. Konsep ini disarikan dari berbagai ideology dan filsafat, ajaran agama dan pandangan dunia, dan terlambang dengan negara-negara itu dalam suatu kode perilaku internasional. Doktrin hak-hak asasi manusia dan hak menentukan nasib sendiri telah membawa pengaruh yang sangat besar terhadap hokum dan masyarkat internasional.
Terdapat tiga masalah yang menghambat perkembangan hak-hak asasi manusia,yaitu: :
1. Negara menjadi penjamin penghormatan terhadap hak-hak asasi manusia.
2. Kedua merupakan bagian dari tatanan Negara modern yang sentrlistik dan birokratis.
3. Merujuk pada sejarah khas bangsa-bangsa barat, sosialis dan Negara-negara dunia ketiga.

Dalam hal ini, perkembangan hak- hak asasi manusia diperlambat oleh sejumlah kekuatan yang menentangnya. Diantara kekuatan-kekuatan tersebut rezim pemerintahan yang otoriter dan struktur pemerintahan yang sewenang-wenang dan serba mencakup merupakan kekuatan penentang yang paling besar pengaruhnya terhadap laju perkembangan perlindungan hak-hak asasi manusia. Sebagai warga negara yang baik kita mesti menjunjung tinggi nilai hak asasi manusia tanpa membeda-bedakan status, golongan, keturunan, jabatan, dan lain sebagainya. Dengan demikian, konsep hak asasi tidak lain adalah komitmen bangas-bangsa di dunia tentang pentingnya penghormatan terhadap sesamanya.


Sumber :
* http://id.wikipedia.org/wiki/Hak_asasi_manusia
* Evandri, S. Taufani S.H,.M.H. HAM Dalam Dimensi Dinamika Yuridis, Sosial, Politik. Ghalia Indonesia. Ciawi-Bogor: 2007


Selasa, 09 Maret 2010

Bangsa, Negara, Warga Negara, dan Penduduk VITA WIDIYA /11208266

Pengertian dan pemahaman tentang bangsa, negara, warga negara serta penduduk sangatlah penting bagi kita. Suatu ketetapan yang tidak bertentangan dengan sunatullah. Dimana kebenaran relative selalu didekatkan kepada kebenaran absolute. Maknanya penjalanan negara tidak bertentangan dengan bangsa, yaitu Kedaulatan Rakyat. Hal tersebut terbentuk melalui proses musyawarah.
Disinilah timbul pertanyaan, sebenarnya apa si yang dimaksud dengan bangsa? Adapun pendapat para ahli tentang bangsa yaitu :
- Ernest (1822-1892) Bangsa adalah sekelompok manusia yang punya kehendak untuk bersatu karena mempunyai nasib dan penderitaan yang sama pada masa lampau dan mereka mempunyai cita-cita yang sama tentang masa depannya.
- Bauer (1882-1939) Bangsa adalah suatu kesatuan perangai yang muncul karena adanya persatuan nasib.

Berdasarkan pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa pengertian bangsa adalah suatu kelompok manusia yang dianggap memiliki identitas bersama dan mempunyai kesamaan bahasa, agama, ideology, budaya, dan atau sejarah. Sejarah mencatat bahwa entitas bangsa dan negara di dunia mengalami dinamika gelombang pasang naik dan surut. Konsep negara selama beribu-ribu tahun mengalami perubahan wajah klasik menjadi besar untuk kemudian membelah diri menjadi entitas kecil-kecil. Meski sangat diwarnai oleh motivasi pencarian rasa aman (keamanan) dan semangat membuktikan keunggulannya (termasuk di bidang ras dan ideologi) dibanding entitas lainnya, namun bukti lebih mengarah pada realita bahwa hal itu terjadi sebagai akibat faktor ekonomi.

Adapun pendapat tentang pengertian Negara yaitu :
- Roger F. Soltau : Negara adalah alat atau wewenang yang mengatur atau mengendalikan persoalan bersama atas nama masyarakat.
- Georg Jellinek : Negara merupakan organisasi kekuasaan dari kelompok manusia yang telah berdiam di suatu wilayah tertentu.
- Prof. R. Djokosoetono : Negara adalah suatu organisasi manusia atau kumpulan manusia yang berada di bawah suatu pemerintahan yang sama.
Suatu negara ada karena ada beberapa unsur sebagai berikut ;
a) Wilayah Negara
Wilayah negara adalah suatu tempat dimana rakyat tinggal menetap dan tempat untuk menyelenggarakan pemerintahan. Wilayah sebuah negara terdiri dari wilayah darat, perairan dan udara.
b) Rakyat Negara
Rakyat adalah semua orang yang berdiam diwilayah suatu negara dan wajib patuh pada peraturan dan kekuasaan negara tersebut.
c) Pemerintahan Negara
Pemerintah adalah lembaga atau kelompok yang diberi kepercayaan oleh rakyat untuk menjalankan kekuasaan negra berdasarkan undang-undang Dasar.
Salah satu persyaratan diterimanya status sebuah negara adalah adanya unsur warganegara yang diatur menurut ketentuan hukum tertentu, sehingga warga negara yang bersangkutan dapat dibedakan dari warga dari negara lain.
Warga Negara itu sendiri mempunyai pengertian yaitu orang- orang bangsa indonesia asli dan orang- orang bangsa lain melalui undang- undang sebagai warga Negara (pasal 26 ayat 1 UUD 1945). Pengaturan mengenai kewarganegaraan ini biasanya ditentukan berdasarkan salah satu dari dua prinsip, yaitu prinsip ‘ius soli’ atau prinsip ‘ius sanguinis’. Yang dimaksud dengan ‘ius soli’ adalah prinsip yang mendasarkan diri pada pengertian hukum mengenai tanah kelahiran, sedangkan ‘ius sanguinis’ mendasarkan diri pada prinsip hubungan darah. Berdasarkan prinsip ‘ius soli’, seseorang yang dilahirkan di dalam wilayah hukum suatu negara, secara hukum dianggap memiliki status kewarganegaraan dari negara tempat kelahirannya. Oleh karena itulah diadakan pengaturan bahwa status kewarganegaraan itu ditentukan atas dasar kelahiran atau melalui proses naturalisasi atau pewarganegaraan.
Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa proses kewarganegaraan itu dapat diperoleh melalui tiga cara, yaitu:
a) kewarganegaraan karena kelahiran atau ‘citizenship by birth’,
b) kewarganegaraan melalui pewarganegaraan atau ‘citizenship by naturalization’
c) kewarganegaraan melalui registrasi biasa atau ‘citizenship by registration’.

Ketiga cara ini seyogyanya dapat sama-sama dipertimbangkan dalam rangka pengaturan mengenai kewarganegaraan ini dalam sistem hukum Indonesia, sehingga kita tidak membatasi pengertian mengenai cara memperoleh status kewarganegaraan itu hanya dengan cara pertama dan kedua saja sebagaimana lazim dipahami selama ini.

Pada hakekatnya, pengertian mengenai penduduk lebih ditekankan pada komposisi penduduk. Pengertian ini mempunyai arti yang sangat luas, tidak hanya meliputi pengertian umur, jenis kelamin dan lain-lain, tetapi juga klasifikasi tenaga kerja dan watak ekonomi, tingkat pendidikan, agama, ciri sosial, dan angka statistik lainnya yang menyatakan distribusi frekuensi.

Penduduk atau warga suatu Negara atau daerah bisa didefinisikan menjadi dua:
• Orang yang tinggal di daerah tersebut
• Orang yang secara hukum berhak tinggal di daerah tersebut. Dengan kata lain orang yang mempunyai surat resmi untuk tinggal di situ. Misalkan bukti kewarganegaraan, tetapi memilih tinggal di daerah lain.
Dalam sosiologi, penduduk adalah kumpulan manusia yang menempati wilayah geografi dan ruang tertentu. Masalah-masalah kependudukan dipelajari dalam ilmu demografi. Berbagai aspek perilaku menusia dipelajari dalam sosiologi, ekonomi, dan geografi. Demografi banyak digunakan dalam pemasaran, yang berhubungan erat dengan unit-unit ekonmi, seperti pengecer hingga pelanggan potensial.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dalam rangka amandemen UUD 1945 dan pembaruan UU tentang Kewarganegaraan konsep hukum mengenai kewarganegaraan asli dan konsep tentang tata cara memperoleh status kewarganegaraan yang meliputi juga mekanisme registrasi seperti tersebut di atas, dapat dijadikan bahan pertimbangan yang pokok. Dengan begitu asumsi-asumsi dasar yang bersifat diskriminatif berdasarkan rasa dan etnisitas sama sekali dihilangkan dalam penyusunan rumusan hukum di masa-masa yang akan datang sesuai dengan semangat untuk memajukan hak asasi manusia di era reformasi dewasa ini.
Referensi :
•http://id.wikipedia.org/wiki/Warganegara
•http://id.wikipedia.org/wiki/Penduduk
•Kewarganegaraan SMU. Kewarganegaraan untuk SMA kelas X. Jakarta: P.T. Galaxy Puspa Mega; 2004. h. 2-10.

Kamis, 25 Februari 2010

REKSADANA

REKSADANA

Pengertian Reksadana

Reksadana adalah wadah dan pola pengelolaan dana/modal bagi sekumpulan investor untuk berinvestasi dalam instrumen-instrumen investasi yang tersedia di Pasar dengan cara membeli unit penyertaan reksadana. Dana ini kemudian dikelola oleh Manajer investasi (MI) ke dalam portofolio investasi, baik berupa saham, obligasi, pasar uang ataupun efek/sekuriti lainnya.

Menurut Undang-undang Pasar Modal nomor 8 Tahun 1995 pasal 1, ayat (27): “Reksadana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat Pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio Efek oleh Manajer Investasi.”

Dari kedua definisi di atas, terdapat tiga unsur penting dalam pengertian Reksadana yaitu:

  1. Adanya kumpulan dana masyarakat, baik individu maupun institusi
  2. Investasi bersama dalam bentuk suatu portofolio efek yang telah terdiversifikasi; dan
  3. Manajer Investasi dipercaya sebagai pengelola dana milik masyarakat investor.

Pada reksadana, manajemen investasi mengelola dana-dana yang ditempatkannya pada surat berharga dan merealisasikan keuntungan ataupun kerugian dan menerima dividen atau bunga yang dibukukannya ke dalam "Nilai Aktiva Bersih" (NAB) reksadana tersebut.

Kekayaan reksadana yang dikelola oleh manajer investasi tersebut wajib untuk disimpan pada bank custodian yang tidak terafiliasi dengan manajer investasi, dimana bank kustodian inilah yang akan bertindak sebagai tempat penitipan kolektif dan administratur.

Bentuk Hukum Reksadana

Berdasarkan Undang-undang Pasar Modal Nomor 8 Tahun 1995 pasal 18, ayat (1), bentuk hukum Reksadana di Indonesia ada dua, yakni Reksadana berbentuk Perseroan Terbatas (PT. Reksa Dana) dan Reksadana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (KIK).

Reksa Dana berbentuk Perseroan (PT. Reksa Dana)

suatu perusahaan (perseroan terbatas), yang dari sisi bentuk hukum tidak berbeda dengan perusahaan lainnya. Perbedaan terletak pada jenis usaha, yaitu jenis usaha pengelolaan portofolio investasi.

Kontrak Investasi Kolektif

kontrak yang dibuat antara Manajer Investasi dan Bank Kustodian yang juga mengikat pemegang Unit Penyertaan sebagai Investor. Melalui kontrak ini Manajer Investasi diberi wewenang untuk mengelola portofolio efek dan Bank Kustodian diberi wewenang untuk melaksanakan penitipan dan administrasi investasi.

Karakteristik Reksadana

Berdasarkan karakteristiknya maka reksadana dapat digolongkan sebagai berikut:

  1. Reksadana Terbuka

adalah reksadana yang dapat dijual kembali kepada Perusahaan Manajemen Investasi yang menerbitkannya tanpa melalui mekanisme perdagangan di Bursa efek Harga jualnya biasanya sama dengan Nilai Aktiva Bersihnya. Sebagian besar reksadana yang ada saat ini adalah merupakan reksadana terbuka.

  1. Reksadana Tertutup

adalah reksadana yang tidak dapat dijual kembali kepada perusahaan manajemen investasi yang menerbitkannya. Unit penyertaan reksadana tertutup hanya dapat dijual kembali kepada investor lain melalui mekanisme perdagangan di Bursa Efek. Harga jualnya bisa diatas atau dibawah Nilai Aktiva Bersihnya.

Jenis-jenis Reksadana

  1. Reksadana Pendapatan Tetap.

Reksadana yang melakukan investasi sekurang-kurangnya 80% dari dana yang dikelola (aktivanya) dalam bentuk efek bersifat utang.

  1. Reksadana Saham.

Reksadana yang melakukan investasi sekurang-kurangnya 80% dari dana yang dikelolanya dalam efek bersifat ekuitas.

  1. Reksadana Campuran.

Reksadana yang mempunyai perbandingan target aset alokasi pada efek saham dan pendapatan tetap yang tidak dapat dikategorikan ke dalam ketiga reksadana lainnya.

  1. Reksadana Pasar Uang.

Reksadana yang investasinya ditanam pada efek bersifat hutang dengan jatuh tempo yang kurang dari satu tahun.

Nilai Aktiva Bersih

NAB (Nilai Aktiva Bersih) merupakan salah satu tolok ukur dalam memantau hasil dari suatu Reksa Dana.NAB per saham/unit penyertaan adalah harga wajar dari portofolio suatu Reksadana setelah dikurangi biaya operasional kemudian dibagi jumlah saham/unit penyertaan yang telah beredar (dimiliki investor) pada saat tersebut.

Manfaat Reksadana

Reksa Dana memiliki beberapa manfaat yang menjadikannya sebagai salah satu alternatif investasi yang menarik antara lain:

  1. Dikelola oleh manajemen profesional

Pengelolaan portofolio suatu Reksa Dana dilaksanakan oleh Manajer Investasi yang memang mengkhususkan keahliannya dalam hal pengelolaan dana. Peran Manajer Investasi sangat penting mengingat Pemodal individu pada umumnya mempunyai keterbatasan waktu, sehingga tidak dapat melakukan riset secara langsung dalam menganalisa harga efek serta mengakses informasi ke pasar modal.

  1. Diversifikasi investasi

Diversifikasi atau penyebaran investasi yang terwujud dalam portofolio akan mengurangi risiko (tetapi tidak dapat menghilangkan), karena dana atau kekayaan Reksa Dana diinvestasikan pada berbagai jenis efek sehingga risikonya pun juga tersebar. Dengan kata lain, risikonya tidak sebesar risiko bila seorang membeli satu atau dua jenis saham atau efek secara individu.

  1. Transparansi informasi

Reksa Dana wajib memberikan informasi atas perkembangan portofolionya dan biayanya secara kontinyu sehingga pemegang Unit Penyertaan dapat memantau keuntungannya, biaya, dan risiko setiap saat.Pengelola Reksa Dana wajib mengumumkan Nilai Aktiva Bersih (NAB) nya setiap hari di surat kabar serta menerbitkan laporan keuangan tengah tahunan dan tahunan serta prospektus secara teratur sehingga Investor dapat memonitor perkembangan investasinya secara rutin.

  1. Likuiditas yang tinggi

Agar investasi yang dilakukan berhasil, setiap instrumen investasi harus mempunyai tingkat likuiditas yang cukup tinggi. Dengan demikian, Pemodal dapat mencairkan kembali Unit Penyertaannya setiap saat sesuai ketetapan yang dibuat masing-masing Reksadana sehingga memudahkan investor mengelola kasnya. Reksadana terbuka wajib membeli kembali Unit Penyertaannya sehingga sifatnya sangat likuid.

  1. Biaya Rendah

Karena reksadana merupakan kumpulan dana dari banyak pemodal dan kemudian dikelola secara profesional, maka sejalan dengan besarnya kemampuan untuk melakukan investasi tersebut akan menghasilkan pula efisiensi biaya transaksi.

Biaya transaksi akan menjadi lebih rendah dibandingkan apabila Investor individu melakukan transaksi sendiri di bursa.

Risiko Investasi Reksadana

Untuk melakukan investasi Reksa Dana, Investor harus mengenal jenis risiko yang berpotensi timbul apabila membeli Reksadana.

  1. Risiko menurunnya NAB (Nilai Aktiva Bersih) Unit Penyertaan

Penurunan ini disebabkan oleh harga pasar dari instrumen investasi yang dimasukkan dalam portofolio Reksadana tersebut mengalami penurunan dibandingkan dari harga pembelian awal. Penyebab penurunan harga pasar portofolio investasi Reksadana bisa disebabkan oleh banyak hal, di antaranya akibat kinerja bursa saham yang memburuk, terjadinya kinerja emiten yang memburuk, situasi politik dan ekonomi yang tidak menentu, dan masih banyak penyebab fundamental lainnya.

  1. Risiko Likuiditas

Potensi risiko likuiditas ini bisa saja terjadi apabila pemegang Unit Penyertaan reksadana pada salah satu Manajer Investasi tertentu ternyata melakukan penarikkan dana dalam jumlah yang besar pada hari dan waktu yang sama. Istilahnya, Manajer Investasi tersebut mengalami rush (penarikan dana secara besar-besaran) atas Unit Penyertaan reksadana. Hal ini dapat terjadi apabila ada faktor negatif yang luar biasa sehingga mempengaruhi investor reksadana untuk melakukan penjualan kembali Unit Penyertaan reksadana tersebut. Faktor luar biasa tersebut di antaranya berupa situasi politik dan ekonomi yang memburuk, terjadinya penutupan atau kebangkrutan beberapa emiten publik yang saham atau obligasinya menjadi portofolio Reksadana tersebut, serta dilikuidasinya perusahaan Manajer Investasi sebagai pengelola Reksadana tersebut.

  1. Risiko Pasar

Risiko Pasar adalah situasi ketika harga instrumen investasi mengalami penurunan yang disebabkan oleh menurunnya kinerja pasar saham atau pasar obligasi secara drastis. Istilah lainnya adalah pasar sedang mengalami kondisi bearish, yaitu harga-harga saham atau instrumen investasi lainnya mengalami penurunan harga yang sangat drastis. Risiko pasar yang terjadi secara tidak langsung akan mengakibatkan NAB (Nilai Aktiva Bersih) yang ada pada Unit Penyertaan Reksadana akan mengalami penurunan juga. Oleh karena itu, apabila ingin membeli jenis Reksadana tertentu, Investor harus bisa memperhatikan tren pasar dari instrumen portofolio Reksadana itu sendiri.

  1. Risiko Default

Risiko Default terjadi jika pihak Manajer Investasi tersebut membeli obligasi milik emiten yang mengalami kesulitan keuangan padahal sebelumnya kinerja keuangan perusahaan tersebut masih baik-baik saja sehingga pihak emiten tersebut terpaksa tidak membayar kewajibannya. Risiko ini hendaknya dihindari dengan cara memilih Manajer Investasi yang menerapkan strategi pembelian portofolio investasi secara ketat.

Exchange Traded Fund

Exchange traded fund (ETF) adalah sebuah reksadana yang merupakan suatu inovasi dalam dunia industri reksadana yang sifatnya mirip dengan suatu perusahaan terbuka dimana unit penyertaannya dapat diperdagangkan di bursa.

ETF ini adalah merupakan kombinasi dari reksadana tertutup dan reksadana terbuka, dan ETF ini biasanya adalah merupakan reksadana yang mengacu kepada indeks saham.

ETF ini lebih efisien daripada reksadana konvensional seperti yang kita kenal saat ini, dimana reksadana senantiasa menerbitkan unit penyertaan baru setiap harinya dan membeli kembali yang dijual oleh pemegang unit (manajer investasi harus menjual surat berharga yang merupakan aset reksadana tersebut untuk memenuhi kewajibannya membeli unit penyertaan yang dijual, sedangkan unit penyertaan ETF diperdagangkan langsung di bursa setiap hari (menyerupai reksadana tertutup, dimana tidak ada dapat dijual kembali kepada manajer investasi)

Di Indonesia, ETF ini disebut "Reksadana berbentuk kontrak investasi kolektif yang unit penyertaannya diperdagangkan di bursa efek", dan pada hari senin tanggal 4 Desember 2006, Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) telah menerbitkan suatu aturan baru yaitu peraturan nomor IV.B.3 tentang "Reksadana berbentuk kontrak investasi kolektif yang unit penyertaannya diperdagangkan di Bursa Efek".