Selasa, 05 Juni 2012

Tugas 2 Bahasa Inggris Bisnis2 "TENSES CHART"

Nama : Vita Widiya
Kelas : 4EA03
NPM : 11208266

Tugas 2 Bahasa Inggris Bisnis 2
TENSES CHART

1. While she was trying to read, her friend was practicing the piano.
2. He has been buying several jerseys in the last two years.
3. She will bone the meat later.
4. By the time you get there they already left.
5. I was drowwing. Nobody saved me.
6. He said she that she had not returned the book yet.
7. What are you darning at the moment.
8. She thinks her husband will buy a new fridge.
9. How much have you spent in Londonso far ?
10. In a month’s time I learned more words than ever.
11. After he saw the giraffe he spoke to the keeper.
12. The was buying weed-killer when they arrested him
13. The plumbing always gives trouble during the summer.
14. The trend was rising when they reached the lake.
15. Do you recognize this statue ?
16. They say that they will not perform tomorrow.
17. What have you been doing since your last recital ?
18. As it rained he put up his umbrella.
19. They heard Beethoven better conducted earlier in the year.
20. What is going on here ?
21. I only have just realized what she meant.
22. I will never plant crocuses again.
23. Were you enjoying yourself when I saw you at the party ?
24. I will be to the zoo and going while they are still talking about visiting it.
25. She doched at Tilbury last week.
26. He always accelerates too quickly.
27. Do you hear that awful noise ?
28. By the time the bridgade arrived, the house collapsed.
29. I saw a new type of windscreen wiper while I was walking round the exhibition yesterday.
30. They have been waiting to take off since ten this morning.
31. She shot at least three tigers in India last year.
32. We saw what we have seen.
33. He heard an owl hooting as he walked through the wood.
34. They have been producing a hundred shirts every day for two months now.
35. Where were you going when I bumped into you ?
36. Who told the grasshopper to dance? The ant in the fable did .
37. They were high heels every day last term.
38. What do you with a gun in your car ?
39. He still doesn’t find his watch.
40. I have lived there several years before I found the nest.
41. When it sting him ?
42. She likes cockles. Naturally she prefer lobster.
43. Dragon flies have beautiful wings.
44. Time and tide wait for no man, the saying run.
45. I bought some new pruners the other day.
46. The girl in the pay box seldom smiles nowadays.
47. The moment he opened the boot the spare wheel fell out.
48. Too many cooks spoiled the broth.
49. He left Italy by plane yesterday.

Selasa, 20 Maret 2012

Kata Benda dan Kata Kerja Manajemen, Marketing, Accounting, dan Banking

I.  MANAGEMENT:
*NOUN:
1 Administrative: administratif
2 Aim: tujuan
3 coordination: koordinasi
4 company: perusahaan
5 direction: arahan
6 experience: pengalaman
7 effectiveness: keefektipan
8 enterprise: perusahaan
9 function: fungsi
10 leadership: kepemimpinan
11 leader: pemimpin
12 manager: manajer
13 optimum: jumlah maksimum
14 policy: kebijakan
15 process: proses
16 phase: tahap/fase
17 performance: kinerja
18 regulation: peraturan
19 result: hasil
20 strategies: strategi

*VERB:
1 allocate: mengalokasi 
2 appraising: menilai     
3 actuating:  melaksanakan
4 attain: mencapai
5 controlling: mengendalikan
6 coaching: melatih
7 developing: mengembangkan
8 directing: mengarahkan 
9 evaluating: mengevaluasi
10 implement: melaksanakan 
11 manage: mengatur
12 motivate: memotivasi 
13 monitoring: mengawasi
14 orienting:  mengorientasikan 
15 organizing: mengorganisir        
16 planning:  merencanakan
17 revise: merevisi        
18 resolving: memecahkan        
19 restraining: mengendalikan
20 training:  berlatih/latihan

II.  MARKETING
*NOUN:      
1 buyers: pembeli
2 customers: langganan      
3 competitor: pesaing
4 demand: permintaan 
5 goods: barang
6 innovation: pembaharuan  
7 offer: penawaran        
8 order: pesanan        
9 objective: sasaran        
10 product: produk  
11 price: harga        
12 promotion: promosi        
13 placement: penempatan                
14 retailer: pengecer        
15 relationships: hubungan
16 salesman: penjual barang        
17 salesmanship: keahlian menjual        
18 supplier: pemasok
19 trade: perdagangan
20 transactions: transaksi

*VERB:
1 achieve: mencapai
2 analysed: meneliti
3 advertising: periklanan
4 communicating: berkomunikasi
5 consuming: mengkonsumsi
6 ordering: pemesanan
7 distributing:  mendistribusikan
8 delivers: mengantarkan
9 improving: mengembangkan
10 increasing: meningkatkan
11 identifying: memperkenalkan
12 promote: mempromosikan
13 providing: menyediakan
14 pricing: menetapkan harga
15 purchasing: membeli
16 selling: menjual
17 supplied:  menyediakan
18 satisfy: memenuhi
19 serviced: melayani
20 satisfying: memuaskan


III.ACCOUNTING   
    *NOUN:
1. asset: aset/modal
2 agencies: para agen
3 auditor: akuntan
4 bookkeeping: pembukuan
5 current: arus
6 cash: kas
7 corporation: perseroan terbatas
8 debt: hutang
9 earning: pendapatan
10 ekspenditure: pengeluaran
11 fee: biaya (ongkos)
12 gain: keuntungan
13 inventory: persediaan
14 liability: kewajiban
15 pay: upah
16 report: laporan
17 revenue: pendapatan
18 receivable: piutang
19 stockholder: pemegang saham.
20 salary: gaji
21 tax: pajak

*VERB:
1    auditing: memeriksa keuangan
2    collecting: mengumpulkan
3    recording: mencatat
4    classifying: menggolongkan
5    summarizing: meringkaskan
6    interpret: menafsirkan
7    earn: memperoleh
8    processing: memproses
9    representing: merepresentasikan (mewakilkan/menyatakan)
10    determine: menentukan
11    packaging :membungkus
12    fulfill: memenuhi
13    remodeling: memperbaharui
14    compare: membanfingkan
15    count: menghitung
16    billing: menagih
17     reporting: melaporkan
18    streamlining: membuat lebih efisien
19    examine: memeriksa
20    measure: mengukur
21    prepare: menyiapkan

IV.  BANKING
*NOUN:   
1   loan: pinjaman
2   capital: modal
3   savings: tabungan
4   credit: kredit
5   funds: dana
6   customer: nasabah
7   deposit: deposito
8   guarantee: jaminan
9   draft: wesel
10  cheque: cek
11  transaction: transaksi
12  bond : Obligasi
13  deadline: batas waktu
14  valuation: penaksiran/penilaian
15  surplus: kelebihan
16  ATM (automatic teller machine) : Anjungan Tunai Mandiri
17  clearing: kliring
18  payment: setoran/pembayaran
19  financial: keuangan
20  payback: pengembalian uang pinjaman
21  deficit: kekurangan

*VERB:
1    lending: meminjamkan
2    save: menabung
3    repay: membayar kembali
4    issue: menerbitkan
5    channeling: menyalurkan
6    invest: menginvestasikan
7    hedging: melakukan transaksi pelindungan nilai
8    require: membutuhkan
9    borrow: meminjam
10    meet: memenuhi
11    exemplify: menunjukkan
12    designate: menunjukkan
13    defray: membiayai
14    tender: menawarkan
15    converting: mengkonversikan
16    electing: memilih
17    stabilize: menstabilkan
18    sustain: memelihara
19    arrange: mengatur
20    guaranteeing: menjamin
21    entrust: mempercayakan






Nama : Vita Widiya
Kelas : 4EA03
NPM : 11208266

Selasa, 18 Oktober 2011

Teori- Teori Etika Bisnis

Vita Widiya/ 11208266/ 4EA04


1. Pengertian Etika
Etika berasal dari dari kata Yunani ‘Ethos’ (jamak – ta etha), berarti adat istiadat. Etika berkaitan dengan kebiasaan hidup yang baik, baik pada diri seseorang maupun pada suatu masyarakat. Etika berkaitan dengan nilai-nilai, tatacara hidup yg baik, aturan hidup yg baik dan segala kebiasaan yg dianut dan diwariskan dari satu orang ke orang yang lain atau dari satu generasi ke generasi yg lain. Kata etik juga berhubungan dengan objek kelakuan manusia di wilayah-wilayah tertentu, seperti etika kedokteran, etika bisnis, etika profesional (advokat, akuntan) dan lain-lain. Disni ditekankan pada etika sebagai objek perilaku manusia dalam bidang bisnis. Dalam pengertian ini etika diartikan sebagai aturan-aturan yang tidak dapat dilanggar dari perilaku yang diterima masyarakat sebagai ”baik (good) atau buruk (bad)”. Catatan tanda kutip pada kata-kata baik dan buruk, yang berarti menekankan bahwa penentuan baik dan buruk adalah suatu masalah selalu berubah. Akhirnya, keputusan bahwa manajer membuat tentang pertanyaan yang bekaitan dengan etika adalah keputusan secara individual, yang menimbulkan konskuensi. Keputusan ini merefleksikan banyak faktor, termasuk moral dan nilai-nilai individu dan masyarakat.

Pengertian etika = moralitas
Etika dan moral (moralitas) sering digunakan secara bergantian dan dipertukarkan karena memiliki arti yang mirip. Ini mungkin karena kata Greek ethos dari mana ”ethics” berasal dan kata latin mores dari mana ”morals” diturunkan keduanya artinya kebiasaan (habit) atau custom (adat). Namun moral (morals) berbeda dari etika (ethics), yang mana di dalam moralitas terkandung suatu elemen-elemen normatif yang tidak dapat dielakkan/dihindari (inevitable normative elements). Dengan demikian, moral berhubungan dengan pembicaraan tidak hanya apa yang dikerjakan, tapi juga apa masyarakat seharusnya dikerjakan dan dipercaya. Elemen-elemen normatif ini, atau ”keharusan (oughtness)”, konflik dengan aspek-aspek perubahan etika bisnis.
Pengertian harfiah dari etika dan moralitas, sama-sama berarti sistem nilai tentang bagaimana manusia harus hidup baik sebagai manusia yang telah diinstitusionalisasikan dalam sebuah adat kebiasaan yang kemudian terwujud dalam pola perilaku yang ajek dan terulang dalam kurun waktu yang lama sebagaimana baiknya sebuah kebiasaan. Moralitas adalah pedoman yang dimiliki individu atau kelompok mengenai apa itu benar dan salah, atau baik dan jahat.
Pedoman moral mencakup norma-norma yang kita miliki mengenai jenis-jenis tindakan yang kita yakini benar atau salah secara moral, dan nilai-nilai yang kita terapkan pada objek-objek yang kita yakini secara moral baik atau secara moral buruk. Norma moral seperti “selalu katakan kebenaran”, “membunuh orang tak berdosa itu salah”. Nilai-nilai moral biasanya diekspresikan sebagai pernyataan yang mendeskripsikan objek-objek atau ciri-ciri objek yang bernilai, semacam “kejujuran itu baik” dan “ketidakadilan itu buruk”. Standar moral pertama kali terserap ketika masa kanak-kanak dari keluarga, teman, pengaruh kemasyarakatan seperti gereja, sekolah, televisi, majalah, music dan perkumpulan.

Hakekat standar moral :
1. Standar moral berkaitan dengan persoalan yang kita anggap akan merugikan secara serius atau benar-benar akan menguntungkan manusia.
2. Standar moral tidak dapat ditetapkan atau diubah oleh keputusan dewan otoritatif tertentu.
3. Standar moral harus lebih diutamakan daripada nilai lain termasuk (khususnya)kepentingan diri.
4. Standar moral berdasarkan pada pertimbangan yang tidak memihak.
5. Standar moral diasosiasikan dengan emosi tertentu dan kosa kata tertentu.

Standar moral, dengan demikian, merupakan standar yang berkaitan dengan persoalan yang kita anggap mempunyai konsekuensi serius, didasarkan pada penalaran yang baik bukan otoritas, melampaui kepentingan diri, didasarkan pada pertimbangan yang tidak memihak, dan yang pelanggarannya diasosiasikan dengan perasaan bersalah dan malu dan dengan emosi dan kosa kata tertentu.

Etika sebagai Filsafat Moral
Etika sebagai filsafat moral tidak langsung memberi perintah konkret sebagai pegangan siap pakai. Etika dapat dirumuskan sebagai refleksi kritis dan rasional mengenai:
a. Nilai dan norma yang menyangkut bagaimana manusia harus hidup baik sebagai manusia
b. Masalah kehidupan manusia dengan mendasarkan diri pada nilai dan norma moral yang umum diterima

Etika sebagai sebuah ilmu yang terutama menitikberatkan refleksi kritis dan rasional,
a. Mempersoalkan apakah nilai dan norma moral tertentu memang harus dilaksanakan dalam situasi konkret terutama yang dihadapi seseorang, atau
b. Etika mempersoalkan apakah suatu tindakan yang kelihatan bertentangan dengan nilai dan norma moral tertentu harus dianggap sebagai tindakan yang tidak etis dan karena itu dikutuk atau justru sebaliknya
c. Apakah dalam situasi konkret yang saya hadapi saya memang harus bertindak sesuai dengan norma yang ada dalam masyarakatku ataukah justru sebaliknya saya dapat dibenarkan untuk bertindak sebaliknya yang bahkan melawan nilai dan norma moral tertentu.

Etika sebagai Ilmu menuntut orang untuk berperilaku moral secara kritis dan rasional. Dengan menggunakan bahasa Nietzcshe, etika sebagai ilmu menghimbau orang untuk memiliki moralitas tuan dan bukan moralitas hamba. Dalam bahasa Kant, etika berusaha menggugah kesadaran manusia untuk bertindak secara otonom dan bukan secara heteronom. Etika bermaksud membantu manusia untuk bertindak secara bebas tetapi dapat dipertanggungjawabkan.

2. Tiga Norma Umum
Norma memberi pedoman tentang bagaimana kita harus hidup dan bertindak secara baik dan tepat, sekaligus menjadi dasar bagi penilaian mengenai baik buruknya perilaku dan tindakan kita.
Macam Norma :
a. Norma Khusus adalah aturan yang berlaku dalam bidang kegiatan atau kehidupan khusus, misalnya aturan olah raga, aturan pendidikan dan lain-lain
b. Norma Umum sebaliknya lebih bersifat umum dan sampai pada tingkat tertentu boleh dikatakan bersifat universal.
- Norma Sopan santun / Norma Etiket adalah norma yang mengatur pola perilaku dan sikap lahiriah dalam pergaulan sehari-hari
- Norma Hukum adalah norma yang dituntut keberlakuannya secara tegas oleh masyarakat karena dianggap perlu dan niscaya demi keselamatan dan kesejahteraan manusia dalam kehidupan bermasyarakat. Norma hukum ini mencerminkan harapan, keinginan dan keyakinan seluruh anggota masyarakat tersebut tentang bagaimana hidup bermasyarakat yang baik dan bagaimana masyarakat tersebut harus diatur secara baik
- Norma Moral yaitu aturan mengenai sikap dan perilaku manusia sebagai manusia. Norma moral ini menyangkut aturan tentang baik buruknya, adil tidaknya tindakan dan perilaku manusia sejauh ia dilihat sebagai manusia.

Etika tidak sama dengan Etiket. Uno (2004) membedakan pengertian etika dengan etiket. Etiket (sopan santun) berasal dari bahasa Prancis etiquette yang berarti tata cara pergaulan yang baik antara sesama menusia. Sementara itu etika, berasal dari bahasa Latin, berarti falsafah moral dan merupakan cara hidup yang benar dilihat dari sudut budaya, susila, dan agama.
Ada beberapa ciri utama yang membedakan norma moral dari norma umum lainnya ( kendati dalam kaitan dengan norma hukum ciri-ciri ini bisa tumpang tindih) :
a. Kaidah moral berkaitan dengan hal-hal yang mempunyai atau yang dianggap mempunyai konsekuensi yang serius bagi kesejahteraan, kebaikan dan kehidupan manusia, baik sebagai pribadi maupun sebagai kelompok.
b. Norma moral tidak ditetapkan dan/atau diubah oleh keputusan penguasa tertentu. Norma moral dan juga norma hukum merupakan ekspresi, cermin dan harapan masyarakat mengenai apa yang baik dan apa yang buruk. Berbeda dengan norma hukum, norma moral tidak dikodifikasikan, tidak ditetapkan atau diubah oleh pemerintah. Ia lebih merupakan hukum tak tertulis dalam hati setiap anggota masyarakat, yang karena itu mengikat semua anggota dari dalam dirinya sendiri
c. Norma moral selalu menyangkut sebuah perasaan khusus tertentu, yang oleh beberapa filsuf moral disebut sebagai perasaan moral (moral sense)

3. Teori Etika
a. Etika Teleologi
Etika Teleologi berasal dari kata Yunani, telos = tujuan. Etika Teleologi berarti mengukur baik buruknya suatu tindakan berdasarkan tujuan yang mau dicapai dengan tindakan itu, atau berdasarkan akibat yang ditimbulkan oleh tindakan itu.
Dua aliran etika teleologi :
- Egoisme Etis
- Utilitarianisme

* Egoisme Etis
Inti pandangan egoisme adalah bahwa tindakan dari setiap orang pada dasarnya bertujuan untuk mengejar pribadi dan memajukan dirinya sendiri. Satu-satunya tujuan tindakan moral setiap orang adalah mengejar kepentingan pribadi dan memajukan dirinya. Egoisme ini baru menjadi persoalan serius ketika ia cenderung menjadi hedonistis, yaitu ketika kebahagiaan dan kepentingan pribadi diterjemahkan semata-mata sebagai kenikmatan fisik yg bersifat vulgar.

* Utilitarianisme
Utilitarianisme berasal dari bahasa latin utilis yang berarti “bermanfaat”. Menurut teori ini suatu perbuatan adalah baik jika membawa manfaat, tapi manfaat itu harus menyangkut bukan saja satu dua orang melainkan masyarakat sebagai keseluruhan. Dalam rangka pemikiran utilitarianisme, kriteria untuk menentukan baik buruknya suatu perbuatan adalah “the greatest happiness of the greatest number”, kebahagiaan terbesar dari jumlah orang yang terbesar.

Utilitarianisme , teori ini cocok sekali dengan pemikiran ekonomis, karena cukup dekat dengan Cost-Benefit Analysis. Manfaat yang dimaksudkan utilitarianisme bisa dihitung sama seperti kita menghitung untung dan rugi atau kredit dan debet dalam konteks bisnis

Utilitarianisme, dibedakan menjadi dua macam :
a. Utilitarianisme Perbuatan (Act Utilitarianism)
b. Utilitarianisme Aturan (Rule Utilitarianism)
Prinsip dasar utilitarianisme (manfaat terbesar bagi jumlah orang terbesar) diterpakan pada perbuatan.
Utilitarianisme aturan membatasi diri pada justifikasi aturan-aturan moral.

b. Deontologi
Istilah deontologi berasal dari kata Yunani ‘deon’ yang berarti kewajiban.
‘Mengapa perbuatan ini baik dan perbuatan itu harus ditolak sebagai buruk’, deontologi menjawab: ‘karena perbuatan pertama menjadi kewajiban kita dan karena perbuatan kedua dilarang’. Yang menjadi dasar baik buruknya perbuatan adalah kewajiban. Pendekatan deontologi sudah diterima dalam konteks agama, sekarang merupakan juga salah satu teori etika yang terpenting.

Ada tiga prinsip yg harus dipenuhi :
(1) Supaya tindakan punya nilai moral, tindakan ini harus dijalankan berdasarkan kewajiban
(2) Nilai moral dari tindakan ini tidak tergantung pada tercapainya tujuan dari tindakan itu melainkan tergantung pada kemauan baik yang mendorong seseorang untuk melakukan tindakan itu, berarti kalaupun tujuan tidak tercapai, tindakan itu sudah dinilai baik
(3) Sebagai konsekuensi dari kedua prinsip ini, kewajiban adalah hal yang niscaya dari tindakan yang dilakukan berdasarkan sikap hormat pada hukum moral universal

Bagi Kant, Hukum Moral ini dianggapnya sbg perintah tak bersyarat (imperatif kategoris), yg berarti hukum moral ini berlaku bagi semua orang pada segala situasi dan tempat. Perintah Bersyarat adalah perintah yg dilaksanakan kalau orang menghendaki akibatnya, atau kalau akibat dari tindakan itu mrpk hal yg diinginkan dan dikehendaki oleh orang tsb. Perintah Tak Bersyarat adalah perintah yg dilaksanakan begitu saja tanpa syarat apapun, yaitu tanpa mengharapkan akibatnya, atau tanpa mempedulikan apakah akibatnya tercapai dan berguna bagi orang tsb atau tidak.

c. Teori Hak
Dalam pemikiran moral dewasa ini barangkali teori hak ini adalah pendekatan yang paling banyak dipakai untuk mengevaluasi baik buruknya suatu perbuatan atau perilaku.
Teori Hak merupakan suatu aspek dari teori deontologi, karena berkaitan dengan kewajiban. Hak dan kewajiban bagaikan dua sisi uang logam yang sama.
Hak didasarkan atas martabat manusia dan martabat semua manusia itu sama. Karena itu hak sangat cocok dengan suasana pemikiran demokratis.
.
d. Teori Keutamaan (Virtue)
Teori keutamaan dari etika yaitu memandang sikap atau akhlak seseorang. Tidak ditanyakan apakah suatu perbuatan tertentu adil, atau jujur, atau murah hati dan sebagainya. Keutamaan bisa didefinisikan sebagai berikut : disposisi watak yang telah diperoleh seseorang dan memungkinkan dia untuk bertingkah laku baik secara moral.
Contoh keutamaan :
a. Kebijaksanaan
b. Keadilan
c. Suka bekerja keras
d. Hidup yang baik
Keutamaan yang harus menandai pebisnis perorangan bisa disebut : kejujuran, fairness, kepercayaan dan keuletan. Keempat keutamaan ini berkaitan erat satu sama lain dan kadang-kadang malah ada tumpang tindih di antaranya.
Fairness : kesediaan untuk memberikan apa yang wajar kepada semua orang dan dengan wajar dimaksudkan apa yang bisa disetujui oleh semua pihak yang terlibat dalam suatu transaksi.
Keutamaan-keutamaan yang dimilliki manajer dan karyawan sejauh mereka mewakili perusahaan, adalah : Keramahan, Loyalitas, Kehormatan dan Rasa malu.
Keramahan merupakan inti kehidupan bisnis, keramahan itu hakiki untuk setiap hubungan antar manusia, hubungan bisnis tidak terkecuali. Loyalitas berarti bahwa karyawan tidak bekerja semata-mata untuk mendapat gaji, tetapi mempunyai juga komitmen yang tulus dengan perusahaan. Kehormatan adalah keutamaan yang membuat karyawan menjadi peka terhadap suka dan duka serta sukses dan kegagalan perusahaan. Rasa malu membuat karyawan solider dengan kesalahan perusahaan.

Selasa, 04 Oktober 2011

Susu Kedelai Yang Mengandung Kaporit Dan Formalin

Nama : Vita Widiya
Kelas : 4EA04
NPM : 11208266
Tugas : Etika Bisnis


Susu kedelai merupakan minuman yang mengandung berbagai macam vitamin yang sangat baik untuk kesehatan. Banyaknya permintaan masyarakat akan susu kedelai membuat pengusaha susu kedelai menghalalkan segala cara untuk memenuhi kebutuhan konsumen, dalam hal ini penikmat susu kedelai.

Adapun tindakan- tindakan yang menurut saya tidak etik pada penjualan susu kedelai, yaitu para pengusaha susu kedelai tidak segan- segan untuk mencampurkan bahan kimia berbahaya ke dalam susu kedelai misalnya seperti kaporit dan formalin yang seharusnya tidak dianjurkan untuk dikonsumsi karena dapat mengganggu sisitem organ dalam tubuh.

Untuk itu, disarankan agar para konsumen dalam hal ini masyarakay luas agar lebih hati- hati dalam mengkonsumsi susu kedelai. Akan tetapi tidak menutup kemungkinan masalah seperti ini terjadi pada produk makanan atau minuman lainnya. Diharapkan campur tangan pemerintah dapat menindak lanjuti dan menanggulangi penggunaan bahan kimia berbahaya, tidak hanya untuk susu kedelai saja tetapi pada produk yang lain secara luas.

Kamis, 19 Mei 2011

Menarik Simpulan secara langsung dan Rantai Deduksi

Nama : Vita Widiya
Kelas : 3EA03
NPM : 11208266
Tugas 3 B. Indonesia

Contoh Menarik Simpulan secara Langsung
A. Semua S adalah P. (Premis)
Sebagian P adalah S. (Simpulan)
Contoh :
1) Setiap burung dapat terbang.
Sebagian yang terbang adalah burung.
2) Semua mobil adalah beroda empat.
Sebagian yang beroda empat adalah mobil.

B. Tidak satu pun S adalah P. (Premis)
Tidak satu pun Padalah S. (Simpulan)
Contoh :
1) Tidak satu pun karyawan SWASTA adalah PNS
Tidak satu pun PNS adalah karyawan BUMN
2) Tidak satu pun jin adalah setan
Tidak satu pun setan adalah jin

C. Semua S adalah P. (Premis)
Tidak satu pun S adalah tak-P. (Simpulan)
Contoh :
1) Setiap hewan adalah makhluk bernafas.
Tidak satu pun hewan adalah makhluk tak bernafas.
2) Semua mobil adalah memiliki roda empat.
Tidak satu pun mobil adalah tidak memiliki roda

D. Tidak satu pun S adalah P. (Premis)
Semua S adalah tak-P. (Simpulan)
Contoh :
1) Tidak satu pun babi adalah sapi.
Semua babi adalah bukan sapi.
2) Tidak satu pun rumah adalah gedung.
Semua rumah adalah bukan gedung.

E. Semua S adalah P. (Premis)
Tidak satu pun S adalah tak-P. (Simpulan)
Tidak satu pun tak-P adalah S.
Contoh :
1) Semua burung adalah binatang yang bisa terbang.
Tidak satu pun burung adalah binatang tidak bisa terbang.
Tidak satu pun binatang yang tidak bisa terbang adalah burung
2) Semua kaktus adalah berduri.
Tidak satu pun kaktus adalah tidak berduri.
Tidak satu pun yang tidak berduri adalah kaktus.

Contoh Silogisme Hipotesis, Silogisme Alternatif, dan Entimen
a). Silogisme Hipotesis
Jika mahasiswa turun ke jalanan, pihak penguasa akan gelisah.
Mahasiswa turun ke jalanan.
Jadi, pihak penguasa gelisah.
Jika mahasiswa turun ke jalanan, pihak penguasa tidak akan gelisah.
Mahasiswa tidak turun ke jalanan.
Jadi, pihak penguasa tidak gelisah.
b). Silogisme Alternatif
Dia adalah seorang pegawai atau pelajar.
Dia adalah pegawai.
Jadi, dia bukan seorang pelajar.
Dia adalah seorang pegawai atau pelajar.
Dia bukan seorang pegawai.
Jadi,dia seorang pelajar
c).Entimen
Semua dokter adalah orang pintar
Delvin adalah seorang dokter.
Jadi, Delvin adalah orang pintar.


Tugas 4 B. Indonesia

Contoh Rantai Deduksi
a). Semua buah srikaya manis rasanya. (hasil generalisasi)
Kali ini saya diberi lagi buah srikaya
Sebab itu, srikaya ini juga asem rasanya. (deduksi)
Saya tidak suka akan buah-buahan yang manis rasanya. (induksi: generlisasi)
Ini adalah buah srikaya manis.
Sebab itu, saya tidak suka srikaya ini. (deduksi)
Saya tidak suka makan apa saja, yang tidak saya senangi (induksi:generalisasi)
Saya tidak suka buah ini.
Sebab itu saya tidak memakannya. (deduksi)

b). Semua wanita banyak yang memakai rok.. (hasil generalisasi)

kali ini saya di kenalkan lagi dengan wanita.
Sebab itu, wanita ini juga memakai rok. (deduksi)
Saya tidak suka akan wanita-wanita yang memakai rok (induksi:generalisasi)
Saya tidak suka wanita ini.
Sebab itu saya tidak berkenalan dengannya. (deduksi)

Rabu, 04 Mei 2011

Penalaran Induktif

vita widiya
11208266/ 3EA03
Tugas 2: B. Indonesia


A. Generelisasi:
Contoh :
Setelah karangan anak-anak kelas 6 diperiksa, ternyata Iman, Selamet, Enal, dan Deri mendapat nilai 90. Anak-anak yang lain mendapat 75. Hanya Toni yang mendapatkan nilai 60 , dan tidak seorang pun mendapat nilai kurang dari 60. Bisa dikatakan, anak kelas 6 cukup pandai mengarang.
a. Loncatan Induktif
Contoh :
Jika PDRB per kapita Kota Cilegon tahun 2001 mencapai Rp 25,5 juta yang tumbuh rata-rata 13,5% per tahun selama 1999-2001, kiranya sukar dimengerti jika masih ada penduduk yang hidup miskin. Jika garis kemiskinan Kota Cilegon adalah kira-kira Rp 150.000 per bulan, maka PDRB per kapita Rp 2,13 per bulan jelas sekali lebih tinggi dibanding garis kemiskinan.
b. Tanpa Loncatan Induktif
Contoh :
Pempek adalah salah satu makanan khas dari Palembang.
B. Hipotesis dan Teori
Hipotesis adalah semacam teori atau kesimpulan yang diterima sementara waktu untuk menerangkan fakta- fakta tertentu sebagai penentu dalam peneliti fakta- fakta tertentu sebagai penuntun dalam meneliti fakta- fakta lainnya yang lebih lanjut.
Untuk merumuskan hipotesis yang baik harus diperhatikan ketentuak berikut :
a. Secara maksimal memperhitungkan semua evidensi yang ada.
b. Bila tidak ada alasal- alas an yang lain, maka antara dua hipotese yang mungkin diturunkan, lebih baik memlih hipotese yang sederhana dari pada yang rumit.
c. Sebuah hipotese tidak pernah terpisah dari semua pengetahuan dan pengalaman manusia.
d. Hipotese bukan hanya menjelaskan fakta- fakta yang membentuknya, tetapi juga harus menjelaskan fakta- fakta lain sejenis yang belum diselidiki.
C. Analogi
Contoh :
Demikian pula dengan manusia yang tidak berilmu dan tidak berperasaan, ia akan sombong dan garang. Oleh karena itu, kita sebagai manusia apabila diberi kepandaian dan kelebihan, bersikaplah seperti padi yang selalu merunduk.
D. Hubungan kausal
1. Sebab ke akibat
Jika kita belajar dengan sungguh- sungguh, maka kita dapat mencapai cita- cita yang kita inginkan.
2. Akibat ke sebab
Orang itu meninggal karena serangan jantung.
3. Akibat ke akibat
Akibat meletusnya gunung merapi : daerah magelang menuju jogja terhambat karena akibat banjir lahar dingin dan abu vulkanik sisa letusan merapi mengakibatkan semua tanaman menjadi mati.
E. Induksi dalam metode eksposisi
Contoh :
Masyarakat Yunani merupakan masyarakat yang sebenarnya merintis kesopanan manusia. Lama sudah terpendam dalam otaknya Archimedes, pemikir Yunani yang hidup 250 tahun sebelum Masehi, persoalan: apa sebab badan yang masuk barang yang cair itu, jadi enteng kekurangan berat? Ketika mandi, maka jawab persoalan tadi tiba-tiba tercantum di matanya dan kegiatan yang memasuki jiwanya menyebabkan dia lupa akan adat istiadat negara dan bangsanya.
F. Salah Nalar
a. Generalisasi terlalu luas
Contoh :
Daerah Pekalongan terkenal dengan kerajinan batiknya.
b. Analogi yang salah
Contoh :
Bapak Deden seorang dosen Universitas Indonesiayang dapat mengajar mahasiswanya dengan baik.Oleh sebab itu, bapak Aris seorang dosen Universitas Indonesia, tentu dapat mengajar mahasiswanya dengan baik.

Rabu, 09 Maret 2011

Kalimat Penalaran dan Kalimat Argumentasi

VITA WIDIYA/11208266

Menentukan Kalimat Penalaran dan Kalimat Argumentasi


Kalimat Penalaran

1. Menanggulangi Kemiskinan Desa

Kemiskinan terus menjadi masalah fenomenal sepanjang sejarah Indonesia sebagai nation state, sejarah sebuah negara yang salah memandang dan mengurus kemiskinan. Dalam negara yang salah urus, tidak ada persoalan yang lebih besar, selain persoalan kemiskinan. Kemiskinan telah membuat jutaan anak-anak tidak bisa mengenyam pendidikan yang berkualitas, kesulitan membiayai kesehatan, kurangnya tabungan dan tidak adanya investasi.

Yang menjadi kalimat penalaran adalah Kemiskinan telah membuat jutaan anak-anak tidak bisa mengenyam pendidikan yang berkualitas, kesulitan membiayai kesehatan, kurangnya tabungan dan tidak adanya investasi.

2. Pemberdayaan Masyarakat Mskin di Era Otonomi Daerah

Indonesia adalah sebuah negara yang penuh paradoks. Negara ini subur dan kekayaan alamnya melimpah, namun sebagian cukup besar rakyat tergolong miskin. Pada puncak krisis ekonomi tahun 1998-1999 penduduk miskin Indonesia mencapai sekitar 24% dari jumlah penduduk atau hampir 40 juta orang. Tahun 2002 angka tersebut sudah turun menjadi 18%, dan diharapkan menjadi 14% pada tahun 2004. Tetapi siapa yang dapat menjamin bahwa grafik jumlah penduduk miskin akan terus turun?

Yang menjadi kalimat penalaran adalah Pada puncak krisis ekonomi tahun 1998-1999 penduduk miskin Indonesia mencapai sekitar 24% dari jumlah penduduk atau hampir 40 juta orang.

3. LSM Sebagai Elite Desa Harus Membela Kaum Miskin

Aktivis-aktivis LSM rupanya justru sudah menjadi “Elit” desa baru, dan “elit” ini dalam pengertian negatif yaitu merupakan kelompok baru yang tidak menyatu dengan penduduk pedesaan yang miskin dan perlu dilindungi dan dibela, tetapi tanpa disadari, menjadi kelompok kepentingan baru, yang kepentingan-kepentingannya supaya berkelanjutan harus dilindungi. Upaya melindungi kepentingan-kepentingan elit baru ini dicapai melalui “hubungan baik” dengan elit baru pemimpin desa termasuk di dalamnya anggota BPD (Badan Perwakilan Desa).

Yang menjadi kalimat penalaran adalah Upaya melindungi kepentingan-kepentingan elit baru ini dicapai melalui “hubungan baik” dengan elit baru pemimpin desa termasuk di dalamnya anggota BPD (Badan Perwakilan Desa).

4. Krisis Moneter dan Kemiskinan di Sriharjo

Ketika Krisis Moneter (Krismon) 1998-1998 terjadi maka secara statistik jumlah penduduk Indonesia yang termiskinkan mengalami peningkatan. Tetapi yang perlu dicatat adalah bahwa ternyata dampak krismon di perdesaan tidaklah separah yang dirasakan di perkotaan Indonesia. Kenyataan di lapangan menunjukan bahwa penduduk desa miskin seperti dusun Mojohuto, desa Sriharjo, tidaklah begitu terpengaruh.

Yang menjadi kalimat penalaran adalah Ketika Krisis Moneter (Krismon) 1998-1998 terjadi maka secara statistik jumlah penduduk Indonesia yang termiskinkan mengalami peningkatan.

5. Profil Kehidupan Sukapjo

Lahan di Desa Sriharjo hampir separuhnya merupakan hamparan sawah dan ladang yang ditanami padi, sehingga mata pencaharian pokok penduduk desa ini adalah bertani dan buruh tani. Desa Sriharjo memiliki jumlah penduduk sebesar 9465 jiwa dengan proporsi laki-laki sebesar 4578 jiwa, dan wanita sebesar 4887 jiwa.

Yang menjadi kalimat penalaran adalah Lahan di Desa Sriharjo hampir separuhnya merupakan hamparan sawah dan ladang yang ditanami padi, sehingga mata pencaharian pokok penduduk desa ini adalah bertani dan buruh tani.


Kalimat Argumentasi

1. Menanggulangi Kemiskinan di Kota Cilegon

Jika PDRB per kapita Kota Cilegon tahun 2001 mencapai Rp 25,5 juta yang tumbuh rata-rata 13,5% per tahun selama 1999-2001, kiranya sukar dimengerti jika masih ada penduduk yang hidup miskin. Jika garis kemiskinan Kota Cilegon adalah kira-kira Rp 150.000 per bulan, maka PDRB per kapita Rp 2,13 per bulan jelas sekali lebih tinggi dibanding garis kemiskinan.

Yang menjadi kalimat argumentasi adalah Jika PDRB per kapita Kota Cilegon tahun 2001 mencapai Rp 25,5 juta yang tumbuh rata-rata 13,5% per tahun selama 1999-2001, kiranya sukar dimengerti jika masih ada penduduk yang hidup miskin.

2. Program Penaggulangan Kemiskinan Bersasaran di Provinsi DIY

Di tengah upaya untuk semakin menajamkan program penanggulangan kemiskinan di Indonesia perlu dicari metode evaluasi dan monitoring yang tepat agar kualitas pelaksanaan program penanggulangan kemiskinan menjadi semakin baik di masa datang. Dengan indikator-indikator yang obyektif dan terukur para pengambil keputusan menjadi lebih mudah melakukan perbaikan-perbaikan dari berbagai segi agar program penanggulangan kemiskinan menjadi lebih berkelanjutan (sustainable) dan tidak bersifat charity.

Yang menjadi kalimat argumentasi adalah Di tengah upaya untuk semakin menajamkan program penanggulangan kemiskinan di Indonesia perlu dicari metode evaluasi dan monitoring yang tepat agar kualitas pelaksanaan program penanggulangan kemiskinan menjadi semakin baik di masa datang.

3. Penanggulangan Kemiskinan di Indonesia

Sampai kira-kira 28 tahun lalu (1975) kemiskinan bukanlah topik bahasan seminar dan surat-surat kabar. Baik masyarakat maupun pemerintah “tabu” membahasnya. Pembangunan dianggap akan menghapuskan kemiskinan “dengan sendirinya”. Dan pakar ekonomi dengan analisis-analisisnya berdiri paling depan dalam barisan para pakar yang menganggap bahwa pertumbuhan ekonomi cukup mampu mengatasi segala masalah sosial ekonomi bangsa.

Yang menjadi kalimat argumentasi adalah Dan pakar ekonomi dengan analisis-analisisnya berdiri paling depan dalam barisan para pakar yang menganggap bahwa pertumbuhan ekonomi cukup mampu mengatasi segala masalah sosial ekonomi bangsa.

4. Ekonomi Rakyat dan Sistem Ekonomi Bukan Kebohongan

Mahasiswa tidak boleh sekedar menjadi penonton menyaksikan perdebatan para pakar ekonomi, bersikap pro atau kontra terhadap suatu pendapat tanpa memiliki alasan yang kuat. Mahasiswa harus mampu menentukan posisi dengan memperhatikan fenomena yang ada. Bukankah manusia diberi-Nya akal? Mahasiswa perlu terbiasa mengobservasi langsung sehingga tidak terjebak pada diskusi di kelas yang hanya didasarkan pada literatur yang ada. Mahasiswa diharapkan sadar untuk menggunakan cara berfikir empirik induktif.

Yang menjadi kalimat argumentasi adalah Mahasiswa tidak boleh sekedar menjadi penonton menyaksikan perdebatan para pakar ekonomi, bersikap pro atau kontra terhadap suatu pendapat tanpa memiliki alasan yang kuat

5. Kemiskinan dan Ekonomi Rakyat Yogyakarta

Propinsi DIY (Daerah Istimewa Yogyakarta) adalah propinsi terkecil di Jawa dengan penduduk hanya 3,1 juta jiwa (2000). Pada akhir dekade enam puluhan propinsi ini dikenal sebagai propinsi ”termiskin” No.3 dari bawah sesudah propinsi NTT dan NTB, karena 47% wilayahnya yaitu kabupaten Gunungkidul, merupakan wilayah tandus.

Yang menjadi kalimat argumentasi adalah Pada akhir dekade enam puluhan propinsi ini dikenal sebagai propinsi ”termiskin” No.3 dari bawah sesudah propinsi NTT dan NTB, karena 47% wilayahnya yaitu kabupaten Gunungkidul, merupakan wilayah tandus.


Contoh kalimat penalaran

1. Dusun itu dihuni 534 orng atau lebih tepatnya 1320 keluarga.
2. Didalam kritik diri yang membawa ke tekad damai anak bangsa di bumi Kalimantan, 2001 telah ditemukan 7 akar masalah yang diakui memerlukan penyelesaian secara konseptual dan menyeluruh.
3. Pembangunan ekonomi adaalah untuk kesejahteraan rakyat.
4. Pada kesempatan ini penulis menguraikan hasil pengamatan lapangan secaralangsung terhadap seorang penduduk di dusun Pakel Jaluk dalam mempertahankan kehidupannya pada saat krisisdan sesudahnya,
5. Negara ini subur dan kekayaan alamnya melimpah, namun sebagian rakyat cukup besar miskin.

Contoh kalimat argumentasi

1. Bagi Rostow pembangunan ekonomi akan sustainable bila kemajuan jasa dan industri dan jasa didukung maju pertanian.
2. Ekonomi Indonesia tidak mungkin pulih dari krisis jika pemerintah dan masyarakat tidak berusaha keras menginvestasi atau meningkatkan kembali nilai investasi yang merosot terus sejak krisis 1997.
3. Banyak orang berpendapat bahwa sejak krismon 1997 Indonesia telah menjadi korban arus besar “globalisasi”.
4. Mereka yang miskin adalah mereka yang tidak punya mata pencaharian dan tidak mampu memenuhi kebutuhan dasar mereka yang layak.
5. Mahasiswa diharapkan sadar untuk menggunakan cara berpikir empiric induktif.