Rabu, 09 Maret 2011

Kalimat Penalaran dan Kalimat Argumentasi

VITA WIDIYA/11208266

Menentukan Kalimat Penalaran dan Kalimat Argumentasi


Kalimat Penalaran

1. Menanggulangi Kemiskinan Desa

Kemiskinan terus menjadi masalah fenomenal sepanjang sejarah Indonesia sebagai nation state, sejarah sebuah negara yang salah memandang dan mengurus kemiskinan. Dalam negara yang salah urus, tidak ada persoalan yang lebih besar, selain persoalan kemiskinan. Kemiskinan telah membuat jutaan anak-anak tidak bisa mengenyam pendidikan yang berkualitas, kesulitan membiayai kesehatan, kurangnya tabungan dan tidak adanya investasi.

Yang menjadi kalimat penalaran adalah Kemiskinan telah membuat jutaan anak-anak tidak bisa mengenyam pendidikan yang berkualitas, kesulitan membiayai kesehatan, kurangnya tabungan dan tidak adanya investasi.

2. Pemberdayaan Masyarakat Mskin di Era Otonomi Daerah

Indonesia adalah sebuah negara yang penuh paradoks. Negara ini subur dan kekayaan alamnya melimpah, namun sebagian cukup besar rakyat tergolong miskin. Pada puncak krisis ekonomi tahun 1998-1999 penduduk miskin Indonesia mencapai sekitar 24% dari jumlah penduduk atau hampir 40 juta orang. Tahun 2002 angka tersebut sudah turun menjadi 18%, dan diharapkan menjadi 14% pada tahun 2004. Tetapi siapa yang dapat menjamin bahwa grafik jumlah penduduk miskin akan terus turun?

Yang menjadi kalimat penalaran adalah Pada puncak krisis ekonomi tahun 1998-1999 penduduk miskin Indonesia mencapai sekitar 24% dari jumlah penduduk atau hampir 40 juta orang.

3. LSM Sebagai Elite Desa Harus Membela Kaum Miskin

Aktivis-aktivis LSM rupanya justru sudah menjadi “Elit” desa baru, dan “elit” ini dalam pengertian negatif yaitu merupakan kelompok baru yang tidak menyatu dengan penduduk pedesaan yang miskin dan perlu dilindungi dan dibela, tetapi tanpa disadari, menjadi kelompok kepentingan baru, yang kepentingan-kepentingannya supaya berkelanjutan harus dilindungi. Upaya melindungi kepentingan-kepentingan elit baru ini dicapai melalui “hubungan baik” dengan elit baru pemimpin desa termasuk di dalamnya anggota BPD (Badan Perwakilan Desa).

Yang menjadi kalimat penalaran adalah Upaya melindungi kepentingan-kepentingan elit baru ini dicapai melalui “hubungan baik” dengan elit baru pemimpin desa termasuk di dalamnya anggota BPD (Badan Perwakilan Desa).

4. Krisis Moneter dan Kemiskinan di Sriharjo

Ketika Krisis Moneter (Krismon) 1998-1998 terjadi maka secara statistik jumlah penduduk Indonesia yang termiskinkan mengalami peningkatan. Tetapi yang perlu dicatat adalah bahwa ternyata dampak krismon di perdesaan tidaklah separah yang dirasakan di perkotaan Indonesia. Kenyataan di lapangan menunjukan bahwa penduduk desa miskin seperti dusun Mojohuto, desa Sriharjo, tidaklah begitu terpengaruh.

Yang menjadi kalimat penalaran adalah Ketika Krisis Moneter (Krismon) 1998-1998 terjadi maka secara statistik jumlah penduduk Indonesia yang termiskinkan mengalami peningkatan.

5. Profil Kehidupan Sukapjo

Lahan di Desa Sriharjo hampir separuhnya merupakan hamparan sawah dan ladang yang ditanami padi, sehingga mata pencaharian pokok penduduk desa ini adalah bertani dan buruh tani. Desa Sriharjo memiliki jumlah penduduk sebesar 9465 jiwa dengan proporsi laki-laki sebesar 4578 jiwa, dan wanita sebesar 4887 jiwa.

Yang menjadi kalimat penalaran adalah Lahan di Desa Sriharjo hampir separuhnya merupakan hamparan sawah dan ladang yang ditanami padi, sehingga mata pencaharian pokok penduduk desa ini adalah bertani dan buruh tani.


Kalimat Argumentasi

1. Menanggulangi Kemiskinan di Kota Cilegon

Jika PDRB per kapita Kota Cilegon tahun 2001 mencapai Rp 25,5 juta yang tumbuh rata-rata 13,5% per tahun selama 1999-2001, kiranya sukar dimengerti jika masih ada penduduk yang hidup miskin. Jika garis kemiskinan Kota Cilegon adalah kira-kira Rp 150.000 per bulan, maka PDRB per kapita Rp 2,13 per bulan jelas sekali lebih tinggi dibanding garis kemiskinan.

Yang menjadi kalimat argumentasi adalah Jika PDRB per kapita Kota Cilegon tahun 2001 mencapai Rp 25,5 juta yang tumbuh rata-rata 13,5% per tahun selama 1999-2001, kiranya sukar dimengerti jika masih ada penduduk yang hidup miskin.

2. Program Penaggulangan Kemiskinan Bersasaran di Provinsi DIY

Di tengah upaya untuk semakin menajamkan program penanggulangan kemiskinan di Indonesia perlu dicari metode evaluasi dan monitoring yang tepat agar kualitas pelaksanaan program penanggulangan kemiskinan menjadi semakin baik di masa datang. Dengan indikator-indikator yang obyektif dan terukur para pengambil keputusan menjadi lebih mudah melakukan perbaikan-perbaikan dari berbagai segi agar program penanggulangan kemiskinan menjadi lebih berkelanjutan (sustainable) dan tidak bersifat charity.

Yang menjadi kalimat argumentasi adalah Di tengah upaya untuk semakin menajamkan program penanggulangan kemiskinan di Indonesia perlu dicari metode evaluasi dan monitoring yang tepat agar kualitas pelaksanaan program penanggulangan kemiskinan menjadi semakin baik di masa datang.

3. Penanggulangan Kemiskinan di Indonesia

Sampai kira-kira 28 tahun lalu (1975) kemiskinan bukanlah topik bahasan seminar dan surat-surat kabar. Baik masyarakat maupun pemerintah “tabu” membahasnya. Pembangunan dianggap akan menghapuskan kemiskinan “dengan sendirinya”. Dan pakar ekonomi dengan analisis-analisisnya berdiri paling depan dalam barisan para pakar yang menganggap bahwa pertumbuhan ekonomi cukup mampu mengatasi segala masalah sosial ekonomi bangsa.

Yang menjadi kalimat argumentasi adalah Dan pakar ekonomi dengan analisis-analisisnya berdiri paling depan dalam barisan para pakar yang menganggap bahwa pertumbuhan ekonomi cukup mampu mengatasi segala masalah sosial ekonomi bangsa.

4. Ekonomi Rakyat dan Sistem Ekonomi Bukan Kebohongan

Mahasiswa tidak boleh sekedar menjadi penonton menyaksikan perdebatan para pakar ekonomi, bersikap pro atau kontra terhadap suatu pendapat tanpa memiliki alasan yang kuat. Mahasiswa harus mampu menentukan posisi dengan memperhatikan fenomena yang ada. Bukankah manusia diberi-Nya akal? Mahasiswa perlu terbiasa mengobservasi langsung sehingga tidak terjebak pada diskusi di kelas yang hanya didasarkan pada literatur yang ada. Mahasiswa diharapkan sadar untuk menggunakan cara berfikir empirik induktif.

Yang menjadi kalimat argumentasi adalah Mahasiswa tidak boleh sekedar menjadi penonton menyaksikan perdebatan para pakar ekonomi, bersikap pro atau kontra terhadap suatu pendapat tanpa memiliki alasan yang kuat

5. Kemiskinan dan Ekonomi Rakyat Yogyakarta

Propinsi DIY (Daerah Istimewa Yogyakarta) adalah propinsi terkecil di Jawa dengan penduduk hanya 3,1 juta jiwa (2000). Pada akhir dekade enam puluhan propinsi ini dikenal sebagai propinsi ”termiskin” No.3 dari bawah sesudah propinsi NTT dan NTB, karena 47% wilayahnya yaitu kabupaten Gunungkidul, merupakan wilayah tandus.

Yang menjadi kalimat argumentasi adalah Pada akhir dekade enam puluhan propinsi ini dikenal sebagai propinsi ”termiskin” No.3 dari bawah sesudah propinsi NTT dan NTB, karena 47% wilayahnya yaitu kabupaten Gunungkidul, merupakan wilayah tandus.


Contoh kalimat penalaran

1. Dusun itu dihuni 534 orng atau lebih tepatnya 1320 keluarga.
2. Didalam kritik diri yang membawa ke tekad damai anak bangsa di bumi Kalimantan, 2001 telah ditemukan 7 akar masalah yang diakui memerlukan penyelesaian secara konseptual dan menyeluruh.
3. Pembangunan ekonomi adaalah untuk kesejahteraan rakyat.
4. Pada kesempatan ini penulis menguraikan hasil pengamatan lapangan secaralangsung terhadap seorang penduduk di dusun Pakel Jaluk dalam mempertahankan kehidupannya pada saat krisisdan sesudahnya,
5. Negara ini subur dan kekayaan alamnya melimpah, namun sebagian rakyat cukup besar miskin.

Contoh kalimat argumentasi

1. Bagi Rostow pembangunan ekonomi akan sustainable bila kemajuan jasa dan industri dan jasa didukung maju pertanian.
2. Ekonomi Indonesia tidak mungkin pulih dari krisis jika pemerintah dan masyarakat tidak berusaha keras menginvestasi atau meningkatkan kembali nilai investasi yang merosot terus sejak krisis 1997.
3. Banyak orang berpendapat bahwa sejak krismon 1997 Indonesia telah menjadi korban arus besar “globalisasi”.
4. Mereka yang miskin adalah mereka yang tidak punya mata pencaharian dan tidak mampu memenuhi kebutuhan dasar mereka yang layak.
5. Mahasiswa diharapkan sadar untuk menggunakan cara berpikir empiric induktif.