Jumat, 05 November 2010

Riset Pemasaran

Riset Pemasaran
Vita Widiya / 11208266 / 3EA03


Konsep inti pemasaran sesungguhnya adalah identifikasi kebutuhan konsumen, yang selanjutnya dibuat dan dikembangkan sebuah produk/jasa layanan kemudian dipertemukan dengan kebutuhan konsumen secara tepat. Proses ini tentunya berlangsung terus-menerus, karena pasar dan konsumen itu terus beruabah dan berkembang. Hal inilah yang mendasari pentingnya keberadaan bagian Research and Development. Bagaimana bagian Research and Development mengetahui kebutuhan konsumen secara tepat, tentunya diperlukan perangkat analisa ilmiah, yang dapat dipertanggungjawabkan baik secara tahapan, metodologi, perolehan data, dan hasilnya secara ilmiah pula. Salah satu bidang ilmu terapan yang mengkombinasikan ilmu pemasaran dengan metodologi penelitian ini adalah riset pemasaran.
Riset pemasaran bukan monopoli para pelaku pasar saja, saat ini kebutuhan riset pemasaran pun merambah ke organisasi non profit juga bahkan partai politik. Seperti dalam Pilkada, beberapa calon pemimpin daerah dan partai politik merengkuh kemenangan melalui informasi pasar. Sehingga personal branding yang dibangun, tema yang diangkat, dan pendekatan kampanye yang dilakukan tepat guna. Dalam hal ini bukan hanya produk baru yang harus anda riset. Menentukan harga yang pas, memilih kemana produk anda akan dipajang, media periklanan yang relevan, hingga warna kemasan produk-pun perlu diriset. Jadi, jangan heran apabila proses meluncurkan sebuah produk baru bisa memakan waktu yang sangat lama.
Untuk menyediakan informasi yang dapat diandalkan, riset pemasaran menggunakan metode yang sistematik dan obyektif. Sistematik dan obyektif mengandung arti bahwa riset pemasaran menggunakan beberapa tahap yang merupakan kesatuan logis sehingga hasilnya dapat diterima atau dipahami semua pihak. Penggunaan beberapa tahap dalam riset pemasaran ini diperlukan untuk menjamin agar informasi yang dihasilkan benar-benar valid. Namun demikian perlu dipahami bahwa tahap-tahap dalam riset pemasaran tidak bersifat baku sehingga tahapan di sini dimaksudkan sebagai kerangka yang memudahkan dan menjamin hasil riset sesuai dengan yang diharapkan.

Riset pemasaran terdiri dari 10 tahap yaitu:
a) Menetapkan masalah riset
Beberapa hal yang perlu dilakukan oleh periset dalam menetapkan masalah riset adalah:
1) Memperoleh pandangan klien mengenai masalah yang sebenarnya terjadi.
2) Mempertimbangkan sumber dan jenis informasi yang sebenarnya dibutuhkan oleh klien.
3) Mengkombinasikan masukan informasi dari pihak klien dengan periset.
b) Penentuan desain riset
Desain riset akan menggambarkan perencanaan yang akan dilakukan dalam riset dan mengacu pada masalah yang telah ditetapkan sebelumnya.
Pada tahap inilah periset perlu merinci dengan detil prosedur yang diperlukan untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan untuk menjawab masalah riset dan menyediakan informasi yang dibutuhkan bagi pengambilan keputusan.
Terdapat tiga jenis desain riset, yaitu:
1) Eksploratori tujuan utama riset adalah untuk memperoleh pandangan yang mendalam dan menyeluruh mengenai masalah yang sebenarnya dihadapi perusahaan. Jadi informasi yang dicari sekedar untuk mengetahui permasalahan dasar.
2) Deskriptif tujuan utama riset adalah untuk menggambarkan sesuatu.
3) Kausal tujuan utama riset adalah untuk membuktikan hubungan sebab akibat atau hubungan mempengaruhi dan dipengaruhi dari variabel-variabel yang diteliti.
c) Metode pengumpulan data (primer atau sekunder)
• Data primer adalah data asli yang dikumpulkan langsung oleh periset untukmenjawab masalah risetnya secara khusus.
Cara mengumpulkan data primer adalah dengan:
1) Wawancara
2) Focus group discussion
3) Teknik proyeksi
4) Survei
5) Observasi
6) Eksperimen
• Data sekunder adalah data yang telah dikumpulkan oleh pihak lain, bukan oleh periset sendiri. Artinya, periset sekedar mencatat, mengakses, atau meminta data tersebut (kadang sudah berbentuk informasi) ke pihak lain yang telah mengumpulkannya di lapangan.
d) Penentuan desain pertanyaan, skala dan alat analisis
Pada tahap ini periset perlu melakukan tiga aktivitas sebagai berikut:
1) Merancang pertanyaan atau kuesioner yang akan ditanyakan kepada pihak yang disurvey. Pertanyaan dalam kuesioner dapat bersifat terbuka ataupun tertutup.
2) Merancang skala penilaian hasil kuesioner.
3) Merancang alat analisis yang akan digunakan dalam menilai kuesioner.
e) Menentukan metode pengambilan sampel dari populasi yang diteliti
f) Penulisan dan penyampaian proposal riset.
Pada tahap ini periset menyiapkan dokumentasi yang berisi :
1) Ringkasan eksekutif yang menyampaikan poin utama yang akan dijalankan dalam riset.
2) Latar belakang masalah.
3) Penentuan masalah dan tujuan riset.
4) Pendekatan terhadap permasalahan dengan menampilkan literatur, teori atau pendekatan yang akan digunakan sebagai rujukan riset.
5) Desain riset yang mencakup jenis data yang akan dikumpulkan dan metode yang digunakan untuk mengumpulkan data.
6) Analisis data dengan menguraikan cara menginterpretasikan data yang akan dianalisa.
7) Pelaporan yang akan dihasilkan dari riset tersebut.
8) Waktu dan biaya riset.
9) Lampiran-lampiran yang diperlukan dalam riset, misalnya: format kuesioner.
g) Pengumpulan data.
h) Pengeditan, pengkodean, dan penginputan data.
i) Analisis dan penginterpretasian hasil riset.
j) Penulisan dan penyampaian laporan akhir.
Jadi, sebelum anda membuat dan meluncurkan produk, gunakanlah metode riset pasar agar tidak mengalami kegagalan. Setelah anda telah mendapatkan kesimpulan hasil riset tersebut, tes dan ukur dulu dalam skala kecil. Tujuannya agar anda tahu bahwa produk benar-benar siap dilempar ke pasar. Hal yang tidak kalah penting, pantau terus perkembangan pasar agar anda tidak terlambat mengantisipasi perubahan.

Sumber :
 http://id.wikipedia.org/wiki/Riset Pemasaran
 Tull,Donald & Hawkins,Del,Marketing Research,Measurement and Method,McMillan Publishing Co., 1984

Tidak ada komentar:

Posting Komentar