Kamis, 19 Mei 2011

Menarik Simpulan secara langsung dan Rantai Deduksi

Nama : Vita Widiya
Kelas : 3EA03
NPM : 11208266
Tugas 3 B. Indonesia

Contoh Menarik Simpulan secara Langsung
A. Semua S adalah P. (Premis)
Sebagian P adalah S. (Simpulan)
Contoh :
1) Setiap burung dapat terbang.
Sebagian yang terbang adalah burung.
2) Semua mobil adalah beroda empat.
Sebagian yang beroda empat adalah mobil.

B. Tidak satu pun S adalah P. (Premis)
Tidak satu pun Padalah S. (Simpulan)
Contoh :
1) Tidak satu pun karyawan SWASTA adalah PNS
Tidak satu pun PNS adalah karyawan BUMN
2) Tidak satu pun jin adalah setan
Tidak satu pun setan adalah jin

C. Semua S adalah P. (Premis)
Tidak satu pun S adalah tak-P. (Simpulan)
Contoh :
1) Setiap hewan adalah makhluk bernafas.
Tidak satu pun hewan adalah makhluk tak bernafas.
2) Semua mobil adalah memiliki roda empat.
Tidak satu pun mobil adalah tidak memiliki roda

D. Tidak satu pun S adalah P. (Premis)
Semua S adalah tak-P. (Simpulan)
Contoh :
1) Tidak satu pun babi adalah sapi.
Semua babi adalah bukan sapi.
2) Tidak satu pun rumah adalah gedung.
Semua rumah adalah bukan gedung.

E. Semua S adalah P. (Premis)
Tidak satu pun S adalah tak-P. (Simpulan)
Tidak satu pun tak-P adalah S.
Contoh :
1) Semua burung adalah binatang yang bisa terbang.
Tidak satu pun burung adalah binatang tidak bisa terbang.
Tidak satu pun binatang yang tidak bisa terbang adalah burung
2) Semua kaktus adalah berduri.
Tidak satu pun kaktus adalah tidak berduri.
Tidak satu pun yang tidak berduri adalah kaktus.

Contoh Silogisme Hipotesis, Silogisme Alternatif, dan Entimen
a). Silogisme Hipotesis
Jika mahasiswa turun ke jalanan, pihak penguasa akan gelisah.
Mahasiswa turun ke jalanan.
Jadi, pihak penguasa gelisah.
Jika mahasiswa turun ke jalanan, pihak penguasa tidak akan gelisah.
Mahasiswa tidak turun ke jalanan.
Jadi, pihak penguasa tidak gelisah.
b). Silogisme Alternatif
Dia adalah seorang pegawai atau pelajar.
Dia adalah pegawai.
Jadi, dia bukan seorang pelajar.
Dia adalah seorang pegawai atau pelajar.
Dia bukan seorang pegawai.
Jadi,dia seorang pelajar
c).Entimen
Semua dokter adalah orang pintar
Delvin adalah seorang dokter.
Jadi, Delvin adalah orang pintar.


Tugas 4 B. Indonesia

Contoh Rantai Deduksi
a). Semua buah srikaya manis rasanya. (hasil generalisasi)
Kali ini saya diberi lagi buah srikaya
Sebab itu, srikaya ini juga asem rasanya. (deduksi)
Saya tidak suka akan buah-buahan yang manis rasanya. (induksi: generlisasi)
Ini adalah buah srikaya manis.
Sebab itu, saya tidak suka srikaya ini. (deduksi)
Saya tidak suka makan apa saja, yang tidak saya senangi (induksi:generalisasi)
Saya tidak suka buah ini.
Sebab itu saya tidak memakannya. (deduksi)

b). Semua wanita banyak yang memakai rok.. (hasil generalisasi)

kali ini saya di kenalkan lagi dengan wanita.
Sebab itu, wanita ini juga memakai rok. (deduksi)
Saya tidak suka akan wanita-wanita yang memakai rok (induksi:generalisasi)
Saya tidak suka wanita ini.
Sebab itu saya tidak berkenalan dengannya. (deduksi)

Rabu, 04 Mei 2011

Penalaran Induktif

vita widiya
11208266/ 3EA03
Tugas 2: B. Indonesia


A. Generelisasi:
Contoh :
Setelah karangan anak-anak kelas 6 diperiksa, ternyata Iman, Selamet, Enal, dan Deri mendapat nilai 90. Anak-anak yang lain mendapat 75. Hanya Toni yang mendapatkan nilai 60 , dan tidak seorang pun mendapat nilai kurang dari 60. Bisa dikatakan, anak kelas 6 cukup pandai mengarang.
a. Loncatan Induktif
Contoh :
Jika PDRB per kapita Kota Cilegon tahun 2001 mencapai Rp 25,5 juta yang tumbuh rata-rata 13,5% per tahun selama 1999-2001, kiranya sukar dimengerti jika masih ada penduduk yang hidup miskin. Jika garis kemiskinan Kota Cilegon adalah kira-kira Rp 150.000 per bulan, maka PDRB per kapita Rp 2,13 per bulan jelas sekali lebih tinggi dibanding garis kemiskinan.
b. Tanpa Loncatan Induktif
Contoh :
Pempek adalah salah satu makanan khas dari Palembang.
B. Hipotesis dan Teori
Hipotesis adalah semacam teori atau kesimpulan yang diterima sementara waktu untuk menerangkan fakta- fakta tertentu sebagai penentu dalam peneliti fakta- fakta tertentu sebagai penuntun dalam meneliti fakta- fakta lainnya yang lebih lanjut.
Untuk merumuskan hipotesis yang baik harus diperhatikan ketentuak berikut :
a. Secara maksimal memperhitungkan semua evidensi yang ada.
b. Bila tidak ada alasal- alas an yang lain, maka antara dua hipotese yang mungkin diturunkan, lebih baik memlih hipotese yang sederhana dari pada yang rumit.
c. Sebuah hipotese tidak pernah terpisah dari semua pengetahuan dan pengalaman manusia.
d. Hipotese bukan hanya menjelaskan fakta- fakta yang membentuknya, tetapi juga harus menjelaskan fakta- fakta lain sejenis yang belum diselidiki.
C. Analogi
Contoh :
Demikian pula dengan manusia yang tidak berilmu dan tidak berperasaan, ia akan sombong dan garang. Oleh karena itu, kita sebagai manusia apabila diberi kepandaian dan kelebihan, bersikaplah seperti padi yang selalu merunduk.
D. Hubungan kausal
1. Sebab ke akibat
Jika kita belajar dengan sungguh- sungguh, maka kita dapat mencapai cita- cita yang kita inginkan.
2. Akibat ke sebab
Orang itu meninggal karena serangan jantung.
3. Akibat ke akibat
Akibat meletusnya gunung merapi : daerah magelang menuju jogja terhambat karena akibat banjir lahar dingin dan abu vulkanik sisa letusan merapi mengakibatkan semua tanaman menjadi mati.
E. Induksi dalam metode eksposisi
Contoh :
Masyarakat Yunani merupakan masyarakat yang sebenarnya merintis kesopanan manusia. Lama sudah terpendam dalam otaknya Archimedes, pemikir Yunani yang hidup 250 tahun sebelum Masehi, persoalan: apa sebab badan yang masuk barang yang cair itu, jadi enteng kekurangan berat? Ketika mandi, maka jawab persoalan tadi tiba-tiba tercantum di matanya dan kegiatan yang memasuki jiwanya menyebabkan dia lupa akan adat istiadat negara dan bangsanya.
F. Salah Nalar
a. Generalisasi terlalu luas
Contoh :
Daerah Pekalongan terkenal dengan kerajinan batiknya.
b. Analogi yang salah
Contoh :
Bapak Deden seorang dosen Universitas Indonesiayang dapat mengajar mahasiswanya dengan baik.Oleh sebab itu, bapak Aris seorang dosen Universitas Indonesia, tentu dapat mengajar mahasiswanya dengan baik.