Kamis, 13 Mei 2010

Ketahanan Nasional

Tugas 4 P.Kewarganegaraan
Nama : Vita Widiya
Npm/kls : 11208266/2EA03

Kehidupan bangsa indonesia di era globalisasi ini harus diperhatikan dengan baik, terutama dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). IPTEK menjadi faktor yang sangat mempengaruhi kehidupan, selain itu dapat menjadi faktor penentu keberadaan dan kemajuan masyarakat. Sekarang ini ilmu pengetahuan dan teknologi telah berkembang begitu cepat dan canggih, hal itu memacu adanya perubahan di berbagai aspek kehidupan. Perubahan yang di sebabkan oleh masuknya teknologi modern dirasakan sebagai suatu hal yang sangat cepat dan mendesak. Indonesia sebagai negara berkembang sangat merasakan hal itu, dengan demikian. Indonesia harus melakukan alih teknologi untuk mempertahankan kehidupannya di tengah pergaulan dengan negara lain.
Kecenderungan kearah globalisasi dan pemanfaatan IPTEK akan terlindas oleh kemajuan bangsa-bangsa lain. Oleh sebab itu, kita sebagai bangsa Indonesia harus bersikap terbuka dengan masuknya hasil budaya bangsa asing tersebut. Apabila tidak bersikap terbuka, berarti bangsa Indonesia menutup diri dengan segala kemajuan yang terjadi, dan dikhawatirkan bangsa Indonesia akan ketinggalan dengan negara lain. Tentu saja hal itu tidak kita harapkan. Namun perlu di ingat dengan adanya proses alih teknologi kita harus menyiapkan segala kondisi fisik alamiah maupun sosial. Hal ini dimaksudkan agar kita tidak kehilangan kepribadian bangsa. Kita sebagai bangsa Indonesia patut bersyukur karena mempunyai landasan kepribadian yang cukup kuat, yaitu Pancasila.
Kenyataan itu tentu menimbulkan tantangan bagi semua negara untuk mampu bersaing dalam meningkatkan kualitas produk industrinya, bangsa Indonesia juga tidak terlepas dari tantangan itu. Ditengah-tengah usaha itu untuk memperbaiki perekonomian, bangsa Indonesia juga ditantang untuk berjuang menempatkan bangsa Indonesia sederajat dengan bangsa lain. Oleh karena itu kita sebagai warga negara Indonesia yang baik tentu memiliki rasa bangga terhadap produk dalam negeri. Kita harus sadar dan bangga bahwa produksi dalam negeri tidak kalah dengan produksi luar negeri.
Di era globalisasi ini, persaingan begitu ketat dan tajam pada semua aspek kehidupan. Pada bidang ideologi, kehancuran komunisme di Eropa Timur memungkinkan liberalisme – kapitalisme mendominasi dunia. Dalam bidang politik, pengaruh negara-negara besar sulit di elakan. Bidang ekonomi, perdagangan bebas menyebabkan produksi lokal terpental. Dalam bidang sosial budaya, pola hidup dan budaya hedonistic (maunya enak, senang saja) mewarnai semua lapisan dan lingkungan masyarakat. Sedangkan dibidang pertahanan dan keamanan penguasaan teknologi persenjataan bukan lagi jaminan keamanan melainkan cenderung sebagai ancaman.
Dengan meningkatnya hubungan antar bangsa di dunia, maka pengaruh tata nilai dan budaya luar akan makin tinggi pula masuk ke Indonesia. Akibatnya kalau kita tidak mempunyai ketahanan mental, ideologi, dan kewaspadaan kita dapat menjadi korban globalisasi dan pergaulan antar bangsa. Sadar akan besarnya bahaya yang akan mengancam moralitas bangsa, pemerintah mengambil langkah-langkah guna mempertahankan kepribadian bangsa Indonesia kepribadian yang dimaksud adalah kepribadian yang berakar dan bersejarah dan kebudayaan Indonesia. Yaitu kebudayaan yang menghargai keserasian dan keselarasan sebagai nilai esensial.
Adapun beberapa nilai-nilai yang tidak sesuai atau yang dapat merusak kepribadian bangsa yang seharusnya kita tolak, misalnya :
a) Sekularisme, yaitu paham atau pandangan falsafah yang berpendirian bahwa moralitas tidak perlu didasarkan pada ajaran agama.
Individualisme, yaitu sikap yang mementingkan kepentingan sendiri
b) Hedonisme, yaitu paham yang melihat bahwa kesenangan atau kenikmatan menjadi tujuan hidup dan tindakan manusia
c) Materialisme, yaitu sikap yang selalu mengutamakan dan mengukur segala sesuatu berdasarkan materi. Hubungan batiniah tidak lagi menjadi bahan pertimbangan dalam hubungan antar manusia
d) Ekstremisme, yaitu pikiran atau tindakan seseorang yang melampaui batas kebiasaan / norma-norma yang ada dan berlaku di suatu tempat
e) Chauvinisme, yaitu paham yang mengagung-agungkan bangsa sendiri dan merendahkan bangsa lain
f) Elitisme, yaitu sikap yang cenderung bergaya hidup berbeda dengan rakyat kebanyakan
g) Konsumenisme, yaitu paham atau gaya hidup menganggap barang-barang sebagai ukuran kebahagiaan dan kesenangan
h) Diskriminatif, yaitu sifat seseorang yang suka membeda-bedakan antar yang satu dengan lainnya
i) Glamoristik, yaitu sikap atau gaya hidup suka menonjolkan kemewahan.

Minggu, 09 Mei 2010

Tugas Kuis Manajemen Pemasaran

VITA WIDIYA
11208266/2EA03


1. Bagaimankah pendekatan ilmiah dalam penelitian pemasaran?
Jawab:
Penelitian yang Sistematis, Objektif, Informatif, dan Keputusan manajemen.

2. Apakah yang mendukung sumber-sumber informasi pemasaran?
Jawab:
Yang mendukung sumber-sumber informasi pemasaran:
- Scientifik (ilmiah) : Analisi Pasar, Riset Pasar.
- Descriptif(objek) : Data, Informasi.

3. Bagaimana proses penelitian pemasaran?
Jawab:
Proses penelitian pemasaran:
a) Analisis situasi dan system informasi,
b) Maksud penelitian dan identifikasi masalah,
c) Tujuan penelitian,
d) Estimasi nilai informasi penelitian, dan
e) Rancangan penelitian.

4. Apakah klasifikasi karakteristik jenis data?
Jawab:
Karakteristik jenis data dibagi menjadi dua, yaitu:
1.) Data primer : Ordinal, Nominal, Inteval, dan Ratio.
2.) Data sekunder : Sudah diolah, dan Tingkat harga.

5. Apakah faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku pembelian konsumen?
Jawab:
Faktor-faktor yang mempengaruhi pembelian konsumen:
a) Faktor personal :
Motivasi, Persepsi, Pemahaman, Kepercayaan, Sikap, dan Kepribadian seseorang.
b) Faktor social :
Aspek kultur, Subkultur, Klas social, Kelompok referensi, Kelompok
referensi, Keluarga

6. Apakah variable psikologis, variable social, kondisi pada saat membeli yang berkontribusi pada pemecahan masalah keputusan pembelian personal?
Jawab:
Ya. Karena dengan adanya variabel psikologis, social, ataupun kondisi, seseorang akan
dapat dengan mudah berkonsentrasi dalam hal ini pemecahan masalah untuk mengambil
keputusan apakah membeli atau tidak.


7. Bagaimana marketer membentuk homogenitas pasar konsumen?
Jawab:
Pembentukan homogenitas pasar konsumen:
•Geografis : (Wialyah, Pemukiman, dan Perkotaan)
•Demografis : (Usia, Jenis kelamin, Pendapatan, Pendidikan, dan Pekerjaan)
•Psikografis : (sifat, motifasi, persepsi dsb)
•Kebiasaan : (membeli atau mengkonsumsi).


8. Bagaimana proses segmentasi bagi calon pembeli dan pendekatan atribut yang memengaruhi keputusan pelanggan untuk membeli?
Jawab :
Proses segmentasi bagi calon pembeli dapat dilihat dari factor :
a. Geografis (wilayah, pemukiman, perkotaan dsb)
Pasar dapat dibedakan menurut waktu atau batas daerah:
b. Demografis (usia, jenis kelamin, pendapatan, pendidikan, pekerjaan dsb)
Pemasaran dapat dibedakan menurut perbidaan misalnya, usia perilaku pasar anak – anak
berbeda dengan dewasa:
c. Psikografis (sifat, motifasi, persepsi dsb)
Pasar dapat dibedakan menurut sikap konsumen terhadap barang tertentu
d. kebiasaan: Membeli dan mengkonsumsi

Pendekatan atribut yang mempengaruhi keputusan membeli diantaranya :
- harga
- promosi
- produk
- motifasi
- sosial – budaya
- peranan dan status
- persepsi
- pemahaman
- kepercayaan
- sikap
- kepribadian
- kelas sosial